Sport
Selasa, 21 November 2017 - 16:25 WIB

Gagal ke Piala Dunia, Italia Diminta Meniru Jerman dan Belgia

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Timnas Italia. (JIBI/REUTERS/Max Rossi)

Timnas Italia gagal melaju ke Piala Dunia 2018

Solopos.com, TURIN – Timnas Italia gagal ke Piala Dunia 2018. Itu menjadi prestasi terburuk Gli Azurri dalam beberapa dekade terakhir. Bek Italia Andrea Barzagli mendesak Italia untuk melakukan perbaikan menyeluruh seperti Jeman dan Belgia.

Advertisement

Italia gagal ke Piala Dunia 2018 usai dikalahkan Swedia di babak play-off. Ini menjadi kali pertama Italia absen di panggung terbesar dunia sejak Piala Dunia 1958. Artinya, sudah setengah abad lebih Italia tak pernah absen di ajang tersebut.

Setelah kegagalan itu, sejumlah pemain senior Italia memutuskan pensiun dari timnas, termasuk Barzagli. Bek Juventus itu sendiri menjadi bagian Italia sata menjadi juara dunia 2006. Italia juga memecat pelatih Gian Piero Ventura.

Tak hanya itu, sejumlah petinggi federasi sepak bola Italia pun mengundurkan diri. Barzagli menyebut mundurnya beberapa petinggi, pelatih, dan pemain Italia itu akan sama jika strategi pembinaan juga masih sama. Barzagli mendesak Italia melakukan perbaikan menyeluruh.

Advertisement

Barzagli mencontohkan Jerman dan Belgia. Kedua negara tersebut sempat terpuruk pada awal 2000-an. Akan tetapi, dua negara tersebut kemudian membuat program jangka panjang melalui pembinaan usia muda. Kini Jerman dan Belgia menjadi kekuatan di Eropa dan dunia.

“Kami membutuhkan sebuah proyek untuk sepuluh tahun ke depan. Akan salah kalau berpikir Italia bisa menjuarai Piala Eropa dalam waktu dua tahun dan memprogram ulang segalanya dalam waktu sesingkat itu,” ujar Barzagli seperti dikutip dari Sky Sport Italia.

“Kami butuh seseorang masuk ke FIGC dan mengimplementasikan sebuah program yang jelas tanpa kendala apapun, bisa membuat keputusan dengan bebas dan bekerja dalam jangka panjang. Anda tak bisa melakukan itu semua dalam setahun. Saya akan mendukung masuknya mantan-mantan pemain ke FIGC,” imbuhnya.

Advertisement

“Ini bukan soal nama mereka, tapi mereka harus punya kemampuan yang dibutuhkan. Pengalaman di luar lapangan juga penting. Kami harus memulai lagi dengan pemain-pemain muda dan menjadikan Belgia dan Jerman sebagai contoh,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif