Soloraya
Senin, 20 November 2017 - 19:35 WIB

PILKADES SRAGEN : 2 Cakades Doyong Dipertemukan setelah Pendukung Bentrok

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkades (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Dua calon kepala desa Doyong, Miri, Sragen, akan dipertemukan setelah pendukung mereka bentrok.

Solopos.com, SRAGEN — Situasi dan kondisi di Desa Doyong, Miri, Sragen, pascabentrok antarpendukung dua calon kepala desa (cakades) diklaim sudah kembali aman terkendali alias kondusif, Senin (20/11/2017).

Advertisement

Pemdes Doyong, tim pemenangan dua cakades, tokoh masyarakat, serta unsur Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Doyong akan dikumpulkan Forkompincam Miri pada Selasa (21/11/2017).

Mereka akan melakukan deklarasi pilkades damai yang merupakan tindak lanjut dari deklarasi damai tingkat kabupaten pekan lalu. “Besok deklarasi damai,” ujar Camat Miri, Agus Winarno, Senin (20/11/2017).

Dia menjelaskan dengan deklarasi damai tingkat desa diharapkan bisa menciptakan iklim sejuk dan kondusif di kalangan pendukung dan tim pemenangan cakades. Menurut Agus, dua cakades Doyong juga diundang dalam deklarasi tersebut. Selain itu para pengurus rukun tetangga (RT) dan tokoh pemuda setempat juga diundang penyelenggara.

Advertisement

Selain Doyong, Agus menerangkan deklarasi pilkades damai akan diadakan di Sunggingan dan Girimargo. Dua desa itu juga akan menggelar pilkades pada 6 Desember 2017. (Baca: Ada Anak Melawan Bapak dan Istri Melawan Suami di Pilkades Sragen)

“Besok [Selasa] deklarasi damai di Doyong dan Sunggingan. Sedangkan Girimargo menyusul karena masih menunggu penjadwalan waktunya,” tutur Agus.

Sekdes Doyong, Miri, Danang Noviyanto, saat dihubungi Solopos.com mengungkapkan korban bentrok pada Sabtu (18/11/2017) malam diketahui bernama Teguh, 39, warga RT 006 Dukuh Doyong. Informasi yang diterima Solopos.com, Teguh terluka di mata kanan hingga sempat mengeluarkan darah. Hingga Senin siang Teguh dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo.

Advertisement

“Tadi kebetulan saya mendampingi Pak Camat ke rumah korban. Kami hanya ketemu dengan orang tua dan dua anak korban. Korban masih dirawat di RS di Solo,” tutur dia.

Danang menilai situasi Doyong sudah kembali normal pascabentrok Sabtu malam. Dia berharap semua pihak bisa menahan diri dan menjaga kondusivitas hingga pascapilkades.

“Proses hukumnya seperti apa saya tidak tahu. Tapi beberapa orang sudah dimintai keterangan petugas polsek kemarin. Siapa pelaku pemukulan korban saya juga tidak tahu,” ujar dia.

Di sisi lain sejumlah pejabat struktural Pemkab Sragen menyayangkan terjadinya benturan fisik antarpendukung cakades Doyong. Selama ini belum pernah terjadi hal seperti itu. “Setahu saya baru kali ini terjadi benturan fisik begitu,” kata Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, saat berbincang dengan wartawan, Minggu (19/11/2017).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif