Soloraya
Senin, 20 November 2017 - 22:35 WIB

Pertamina Sebut Penambahan Alokasi Gas Melon karena Penggunaannya Salah Sasaran

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pertamina menyebut penggunaan gas melon salah sasaran sehingga masyarakat kesulitan mendapatkannya padahal alokasinya tak berkurang.

Solopos.com, SOLO — Pertamina menilai penambahan pasokan elpiji 3 kilogram (kg) atau gas melon di Solo sebanyak 15.000 tabung karena ada indikasi ogas melon yang tidak sesuai peruntukannya.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagiyo, mengatakan pasokan gas melon pada November akan ditambah 15.000 tabung dan disalurkan secara bertahap pada Rabu-Selasa (22-28/11/2017). Kota Solo mendapat kuota gas melon sebanyak 705.769 tabung selama November 2017. (Baca: Solo Digelontor 15.000 Tabung Elpiji 3 Kg selama Sepekan)

Area Manager Communications & Relations Pertamina Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari, mengatakan penambahan alokasi fakultatif tersebut karena ada indikasi salah sasaran. “Jadi peruntukannya sudah berubah. Saat musim kemarau lalu [gas melon] ada yang digunakan [sebagai bahan bakar pompa] untuk pengairan sawah. Bahkan ada yang digunakan untuk laundry juga,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (20/11/2017).

Selain itu, masyarakat yang dinilai mampu secara ekonomi masih memanfaatkan gas melon untuk keperluan sehari-hari. Dengan demikian permintaan gas melon di Solo tidak sebanding dengan kuota gas melon yang ditentukan untuk warga kurang mampu.

Advertisement

“Dengan penambahan ini, kami berharap masyarakat yang mampu dapat menyadari gas melon peruntukkannya jelas siapa. Kami mengimbau mereka untuk membeli elpiji nonsubsidi,” sambung dia. (Baca: Langka, Warga Kauman Solo Cari Elpiji 3 Kg sampai ke Solo Baru)

Salah satu pengecer gas melon di Karangasem, Laweyan, Solo, Mansyur, mengatakan jatah gas melon di tokonya telah dikurangi sejak dua bulan lalu. Dia menjual gas melon seharga Rp18.000/tabung.

“Biasanya setiap hari dapat 10 tabung, sekarang hanya dapat lima sampai enam tabung. Bahkan akhir-akhir ini pengiriman diberi jeda hari. Misalnya hari ini datang, besok enggak datang,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif