Soloraya
Minggu, 19 November 2017 - 11:35 WIB

Solo Digelontor 15.000 Tabung Elpiji 3 Kg Selama Sepekan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Operasi pasar elpiji melon di Taman Cerdas Jebres, Solo, Sabtu (12/8/2017). (M. Feri Setiawan/JIBI/Solopos)

Kota Solo dipasok hingga 15.000 tabung elpiji 3 kg selama sepekan.

Solopos.com, SOLO — Pasokan elpiji 3 kg bulan ini akan ditambah sebanyak 15.000 tabung yang disalurkan secara bertahap selama sepekan, yakni Rabu-Selasa (22-28/11/2017). Kepala Dinas Perdagangan Solo, Subagiyo, menyampaikan kebutuhan masyarakat saat ini cukup tinggi karena dipengaruhi banyaknya masyarakat yang punya hajat meski sedang musim hujan.

Advertisement

Selain itu, masyarakat di beberapa daerah ada yang memanfaatkan elpiji 3 kg untuk mengairi sawah dan tidak ada batasan wilayah sehingga ada kemungkinan elpiji Solo dijual ke daerah lain. Oleh karena itu, antara pasokan yang digelontorkan dengan kebutuhan masyarakat tidak seimbang dan membuat elpiji cepat habis.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Hiswana Migas [Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi] Soloraya dan Pertamina untuk menyelesaikan kondisi ini. Kuota elpiji bulan ini sebanyak 705.769 tabung atau 27.145 tabung per hari dan akan ada alokasi fakultatif 15.000 tabung yang disalurkan pada 22-28 November untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat,” ungkap Subagiyo saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (18/11/2017). (Baca: Langka, Warga Kauman Solo Cari Elpiji Sampai ke Solo Baru)

Oleh karena itu, dalam sehari rata-rata akan ada penambahan 2.100-an tabung elpiji yang disalurkan ke masyarakat selama sepekan. Selain itu, jumlah alokasi pada Desember akan ditambah menjadi 719.000 tabung atau 28.760 tabung per hari.

Advertisement

Alokasi bulan depan ditambah karena adanya Natal dan Tahun Baru sehingga kebutuhan elpiji biasanya bertambah mengingat akan ada libur panjang akhir tahun. “Kami juga akan memonitor pangkalan dan agen supaya penyaluran elpiji bisa dilakukan tepat sasaran. Hal ini mengingat elpiji hanya diperuntukkan rumah tangga yang pendapatannya di bawah Rp1,5 juta per bulan dan usaha mikro dengan omzet Rp300 juta per tahun atau dengan aset kurang dari Rp50 juta,” kata dia.

Menurut dia, masih banyak masyarakat mampu yang ikut membeli gas melon sehingga kebutuhan elpiji subsidi ini sangat besar. Lebih lanjut, dia mengatakan pada Rabu (22/11/2017) akan berkoordinasi dengan Pertamina dan Hiswana di Terminal BBM Boyolali untuk mengevaluasi rantai distribusi, penerapan program kepatuhan, dan sharing kondisi kebutuhan elpiji terkini.

Pada kesempatan tersebut juga akan kembali dimatangkan mengenai pengajuan tambahan alokasi elpiji untuk tahun depan. Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat terus meningkat. Ketua Hiswana Migas Soloraya, Budi Prasetyo, menyampaikan realisasi alokasi baru untuk tahun depan biasanya mulai disalurkan Maret karena harus menunggu persetujuan dari pemerintah pusat.

Advertisement

“Biasanya penambahan alokasi yang diajukan cukup tinggi, lebih dari 10% tapi realisasi tidak sebanyak itu, seperti tahun ini yang hanya ada tambahan 3%,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif