News
Kamis, 9 November 2017 - 15:15 WIB

Bikin & Sebarkan Video Seks BDSM, 2 Pasangan Diciduk

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/www.stuff.co.nz)

Bareskrim Polri menciduk dua pasangan yang diduga terlibat pembuatan dan penyebaran video seksual berbau kekerasan atau BDSM.

Solopos.com, JAKARTA — Pilihan atau preferensi seksual, secara hukum, memang menjadi hak seseorang. Namun, beda ceritanya jika hal-hal yang bersangkutan dengan preferensi dan aktivitas seksual tersebut disebar di dunia maya.

Advertisement

Baru-baru ini, Mabes Polri mengamankan empat orang pria penyuka sesama jenis karena kedapatan menyebarkan video berisi konten asusila. Konten seksual itu dengan klasifikasi bondage, discipline, sadism, dan masochoism (BDSM) atau hubungan seksual yang melibatkan kekerasan.

“Hal ini sudah meresahkan bagi masyarakat, khususnya netizen. Ini ada keluhan-keluhan dari Netizen kepada Siber Patroli Bareskrim Polri yang menyatakan pak ini sudah merebak kenapa tidak ditindak,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, Kamis (9/11/2017).

Dari hasil patroli oleh pihak Dit Siber Bareskrim Polri, ditemukanlah beberapa orang yang patut diduga untuk ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah pemilika akun Facebook berinisial AM, warga Cakung Jakarta Timur. Dalam video aktivitas seksual ini, dirinya berperan sebagai master.

Advertisement

Adapula NH, 30, warga Subang, Jawa Barat, yang berperan sebagai slave. Dalam pengembangan, polisi kembali menciduk RH, 28, warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang juga berperan sebagai master. Terkahir, polisi menangkap ER, 22, warga Bekasi Timur yang berperan sebagai slave.

Adapun barang bukti yang disita beruoa 2 unit ponsel, satu memory card, tali pengikat, karet, borgol, lilin, rantai besi, rompi, penutup mulut, sabuk pengikat badan, sumpit, dan alat pecut yang diduga dipakai dalam kegiatan seksual.

“Modus operandi, AM dengan sengaja mengunggah video dan foto berkonten asusila BDSM melalui akun Facebook emirjkt [sebagai master] kepada berbagai grup Facebook BDSM baik dalam dan luar negeri untuk mencari peminat baru,” tambah Setyo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif