Soloraya
Selasa, 31 Oktober 2017 - 10:35 WIB

Lahan untuk Konstruksi PLTS Putri Cempo Solo Tertutup Sampah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivis lingkungan Kota Solo menggelar upacara Peringatan HUT ke-72 RI di tumpukan sampah di TPA Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, Kamis (17/8/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Investor membangun PLTS di TPA Putri Cempo Solo.

Solopos.com, SOLO — Pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Mojosongo akan dikerjakan kuartal pertama atau April 2018 mendatang.

Advertisement

Hingga kini, PT Solo Citra Metro Plasma Power selaku kontraktor pelaksana pengelolaan sampah masih mempersiapkan lahan untuk pembangunan PLTS.

Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power, Elan Syuherlan mengatakan pembersihan lahan masih dilakukan sebagai lokasi pembangunan konstruksi PLTS. Ketersediaan lahan untuk pembangunan kontruksi PLTS di TPA Putri Cempo selama ini belum mencukupi.

Advertisement

Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power, Elan Syuherlan mengatakan pembersihan lahan masih dilakukan sebagai lokasi pembangunan konstruksi PLTS. Ketersediaan lahan untuk pembangunan kontruksi PLTS di TPA Putri Cempo selama ini belum mencukupi.

Konstruksi itu membutuhkan lahan seluas 2,5 hektare di sisi utara TPA. Namun sebagian lahan masih tertutup timbunan sampah yang mencapai 159.000 meter kubik.

“Pemindahan gunungan sampah sudah hampir selesai tinggal pemerataan saja dan membangun kantor,” kata dia ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Senin (30/10/2017).

Advertisement

Pembersihan lahan harus selesai akhir tahun ini dan dilanjutkan dengan pembangunan PLTS. Diperkirakan pembangunan konstruksi membutuhkan waktu satu setengah tahun. “Secara umum tahapan pembangunan PLTS masih sesuai jadwal,” kata dia.

Berjalan beriringan dengan pemindahan sampah, pihaknya juga melakukan studi kelayakan, studi penyambungan, UKL/UPL, analisis dampak lingkungan (Amdal), serta kajian pendukung lainnya. Pihaknya menargetkan persyaratan tersebut rampung awal tahun depan.

Dengan itu pembangunan konstruksi PLTS bisa dikerjakan paling lambat kuartal pertama 2018. “Kami targetkan kuartal keempat 2019 PLTS sudah bisa beroperasi dan menghasilkan listrik,” katanya.

Advertisement

PLTS yang ditarget beroperasi 2019 tersebut bakal mengolah sampah sebesar 450 ton per hari. Perinciannya, 200 ton sampah baru dan 250 ton sampah di TPA Putri Cempo. Pengolahan sampah ini diperkirakan bisa menghasilkan energi listrik sebesar 12 Megawatt (MW) per jam.

Listrik tersebut akan dibeli PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nantinya listrik akan disalurkan ke gardu induk yang ada di daerah Palur, Karanganyar. “Nanti kita salurkan ke gardu induk di Palur karena jaraknya lebih dekat sekitar 3 kilometer,” katanya.

Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo mengatakan PT PLN sepakat membeli listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga sampah dengan harga dasar 18,77 sen dolar/kWH atau setara Rp2.496/kWH. Harga tersebut dinilai layak dan sudah memberi keuntungan bagi investor.

Advertisement

Rudy menyakini pengelolaan sampah di tangan konsorsium mampu menguntungkan bagi Kota Solo. Di antaranya, ke depan tidak ada lagi sampah yang tertimbun di TPA Putri Cempo. Sebab sampah tersebut sudah diolah menjadi energi listrik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif