News
Selasa, 31 Oktober 2017 - 16:50 WIB

Ketika Jawaban Anak-Anak Tak Sesuai Harapan Fadli Zon

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua DPR dari Fraksi PAN Taufik Kurniawan (kanan) sebelum rapat pemilihan Ketua Pansus Angket KPK di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)

Fadli Zon mendapatkan jawaban anak-anak yang tak sesuai harapannya dalam sebuah program televisi.

Solopos.com, JAKARTA — Bukan tidak mungkin seorang politikus kawakan seperti Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, “dipermalukan” oleh anak-anak dalam sebuah acara televisi swasta bertajuk Persoalan Ekonomi Selama Tiga Tahun Kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Advertisement

Kejadian yang agak mengejutkan itu muncul ketika Wakil Ketua DPR itu bertanya “apakah hidup makin susah atau mudah” kepada hadirin program yang dibawakan oleh Rosiana Silalahi itu. Acara itu turut menghadirkan politikus PDIP Maruarar Sirait.

“Adek adek hidup makin susah apa makin mudah?” tanya Fadli Zon kepada hadirin pada acara akhir pekan lalu tersebut. Namun, jawaban para hadirin termasuk anak-anak ternyata di luar dugaan Fadli. Mereka serentak menjawab “hidup makin mudah” tanpa dikomandoi.

Mendapat jawaban yang tidak diinginkan, Fadli Zon pun mencoba mengelak dengan meminta mensurvei masyakat yang lebih luas. Fadli bersikukuh dengan pendapatnya bahwa hidup di era kepemimpinan Jokowi masyarakat hidup semakin susah. Fadli beralasan jawabannya itu didasarkan pada hasil kunjungannya ke masyarakat. Fadli mengklaim pada umumnya masyarakat menjawab hidup semakin susah.

Advertisement

Politikus yang sering berseberangan dengan pemerintah Jokowi-JK itu kemudian terlibat perdebatan panas dengan Maruar atau Ara dalam acara dengan tema “Siapa lawan Jokowi?”.

Pada acara tersebut, Litbang Kompas membahas survei yang dirilis pada 20 Oktober 2017 mengenai kepuasan kinerja pemerintahan Joko Widodo–Jusuf Kalla. Hasilnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah sebesar 70,8%, meningkat jika dibandingkan dengan bulan september sebesar 65,9% pada tahun yang sama.

“Ini ada peningkatan, apresiasi pada kinerja Presiden dan pemerintah relatif mampu melewati gejolak politik dan mampu membangun stabilitas politik yang relatif baik meskipun dinamika terus berjalan,” ujar peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif