Soloraya
Rabu, 25 Oktober 2017 - 15:37 WIB

TKI SRAGEN : Baru Sebulan Merantau, TKW Jenar Meninggal akibat Lakalantas di Malaysia

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (JIBI/Solopos/Dok)

Seorang TKW asal Jenar, Sragen, meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Malaysia.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Dukuh Kandangsapi RT 009, Kandangsapi, Jenar, Sragen, bernama Wami Windasih, 19, meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Malaysia, Selasa (24/10/2017).

Advertisement

Jenazah Wami akan diberangkatkan dari Malaysia menuju rumah duka di Sragen pada Kamis (26/10/2017). Penjelasan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, saat diwawancarai wartawan, Rabu (25/10/2017).

“Iya, betul, memang ada warga kami asal Jenar yang menjadi salah satu korban meninggal dalam tragedi kecelakaan lalu lintas di Malaysia. Jenazah akan diberangkatkan dari Malaysia besok [Kamis],” tutur dia.

Advertisement

“Iya, betul, memang ada warga kami asal Jenar yang menjadi salah satu korban meninggal dalam tragedi kecelakaan lalu lintas di Malaysia. Jenazah akan diberangkatkan dari Malaysia besok [Kamis],” tutur dia.

Tatag memerinci Wami di Malaysia bekerja di PT Soni. Wami meninggal dunia saat rombongan pekerja perusahaan itu yang menumpang bus perusahaan dalam perjalanan dari asrama menuju pabrik mereka.

Saat itu lantaran mengalami kerusakan, bus berhenti di pinggir jalan. Malang tak dapat ditolak, bus yang mereka tumpangi ditabrak dari arah belakang oleh bus rombongan pekerja PT Neksus pukul 05.30 WIB.

Advertisement

Berdasarkan laporan yang diterima Pemkab Sragen, sebelum berangkat ke Malaysia Wami menjalani pelatihan di PT Adila Frescy Farindo Duta, Gambiran, Sragen. Dia berangkat melalui BNP2TKI Sragen.

“Biar diurus Disnakertrans Sragen dan BNP2TKI, biar koordinasi dulu. Bila memang dari keluarga tidak mampu, nanti kami berikan bantuan. Keluarga berharap jenazah bisa segera dipulangkan untuk dimakamkan,” kata dia.

Tatag menerangkan keluarga Wami tidak akan mempermasalahkan dan menuntut secara hukum ihwal kematian anak mereka. “Yang terpenting mereka ingin segera memakamkan jenazah korban,” imbuh dia.

Advertisement

Terpisah, Kades Kandangsapi, Jenar, Pandu, kepada wartawan mengatakan Wami baru sekitar sebulan merantau ke Malaysia. Menurut dia, Wami adalah alumnus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jenar.

Wami merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. “Bapak korban Wagiyono bekerja sebagai petani, ibundanya jualan cilok dan tepo [sejenis lontong]. Ekonomi keluarga korban kurang mampu,” tutur dia.

Pandu menerangkan keluarga Wami sangat terpukul begitu mendapat kabar meninggalnya Wami. Apalagi Wami masih muda, belum menikah, dan belum lama berangkat ke Malaysia.

Advertisement

“Begitu dapat kabar meninggalnya korban saya langsung menjenguk keluarganya. Ya namanya orang kena musibah, ya tentu merasa sangat terpukul. Mereka menangis saat saya datang,” imbuh dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif