Jateng
Selasa, 24 Oktober 2017 - 13:50 WIB

PEMBANGUNAN SEMARANG : Progress Jalan Kampung Bahari Tambaklorok Kecewakan Wali Kota

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (tengah berbaju putih) berdialog dengan warga dan kontraktor pelaksana proyek Kampung Bahari Tambaklorok, Semarang, Jateng, Senin (10/7/2017) (JIBI/Solopos/Antara-Humas Setda Kota Semarang)

Pembangunan jalan menuju Kampung Bahari Tambaklorok Semarang berlangsung lambat, perkembangannya sejak Juni hingga Oktober ini hanya 0,6%.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok Semarang berlangsung lambat sehingga membikin kecewa Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Hendi—sapan akrab Hendrar Prihadi—menaksir perkembangan pembangunan proyek akses jalan menuju salah satu kampung tematik Kota Semarang sejak Juni hingga Oktober ini hanya 0,6%.

Advertisement

“Setelah saya cek, progress jalan belum menggembirakan. Padahal, nilai kontrak mulai Juni lalu mestinya sudah mencapai 20%,” kata Hendi saat meninjau kembali proyek pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok, Kota Semarang, Jateng sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Senin (23/10/2017).

Berdasarkan pantauan tersebut, Hendi menyimpulkan pembangunan jalan yang merupakan akses ke Kampung Bahari Tambaklorok baru sekitar 0,6%, sehingga sangat jauh dari apa yang sudah ditargetkan. Namun, ia berjanji akan segera menyelesaikan persoalan itu dalam pekan depan dengan mengomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait, seperti kontraktor, organisasi perangkat daerah (OPD), dan warga sekitar.

“Intinya, persoalannya sebenarnya sederhana, yakni perlunya dikomunikasikan. Insya Allah, nanti akan kami kerucutkan persoalan ganti untung, ganti uang pagu, atau persoalan ganti meninggikan menjadi daratan,” katanya.

Advertisement

Politikus PDI Perjuangan itu berjanji akan segera menyelesaikan persoalan yang masih tersisa dengan warga sekitar agar pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok bisa selesai sesuai yang direncanakan. “Untuk pembuatan dermaga, saya lihat masih lebih baik daripada pembangunan jalannya. Alhamdulillah, tinggal satu yang belum terselesaikan, yakni lahan Bapak Edi Karsan yang akan segera diselesaikan Pak Camat,” katanya.

Menurut Hendi, pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekitar, selain untuk mempercantik dan memperindah kawasan yang semula dikenal sebagai daerah kumuh itu. “Jika `project` ini selesai yang merasakan manfaat langsung, ya, warga Tambaklorok sendiri. Nilai jual tanahnya jadi meningkat, akses ke tempat kerja atau sekolah lebih nyaman, dan nelayan juga merasakan dermaga yang nyaman,” pungkasnya.

Sementara itu, pelaksana lapangan PT Sarkunia, Hasan, mengakui permasalahan yang belum selesai dalam pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok, yakni terkait pembebasan lahan warga sekitar. “Kalau untuk pembangunan jalan, ada 108 warga yang terdampak, kemudian dari utara juga ada 325 warga terdampak. Masih lima rumah yang belum terselesaikan karena lokasinya bermasalah,” katanya.

Advertisement

Untuk anggaran, Hasan menyebutkan setidaknya ada Rp67 miliar dari APBD Kota Semarang yang dikucurkan untuk Kampung Bahari, yakni pembangunan ruang terbuka hijau, pasar, dan jalan poros sepanjang 738 m dan lebar 20 m. “Kami optimistis bisa terserap sekitar 9% untuk pembuatan jalan sekitar 300 m hingga akhir tahun ini,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif