Teknologi
Senin, 23 Oktober 2017 - 13:10 WIB

Jelajahi Mars, NASA Ungkap Temuan Langka Ini

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Magno Tail di Mars. (Istimewa)

Maven berhasil menemukan ekor magnetik misterius dan agak sulit ditemukan itu.

Solopos.com, WASHINGTON – Penelitian terbaru Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap sebuah ekor magnetik misterius di balik planet Mars. Hal ini terkuak berkat pesawat luar angkasa NASA, Mars Atmosphere dan Volatile Evolution Mission (MAVEN).

Advertisement

Dilansir Tech Times, Senin (23/10/2017), penelitian menunjukkan bahwa ekor tersebut membengkok, yang menunjukkan akibat interaksinya dengan angin matahari.

Maven berhasil menemukan ekor magnetik misterius dan agak sulit ditemukan itu atau disebut magnetotail berada di belakang planet Merah tersebut. Penemuan baru ini menunjukkan magnetotail unik di tata surya yang membengkok sebagai hasil dari rekoneksi magnetik, yakni sebuah proses dimana medan magnet berlawanan arah terputus dan terhubung kembali dalam plasma.

Menurut penelitian terbaru ini, proses proses rekoneksi magnetik memainkan peran utama dalam penciptaan magnetotail Mars yang tak terlihat karena berada di jantung banyak peristiwa spektakuler yang terjadi di tata surya.

Advertisement

Gina DiBraccio, dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland mengatakan bahwa magnetotail Mars tidak seperti ekor magnetik yang ditemukan di Venus dan Bumi. Sebaliknya, ini adalah “hybrid diantara keduanya.”

“Model kami memprediksi bahwa rekoneksi magnetik akan menyebabkan magnetotail Mars berputar hingga 45 derajat berdasarkan arah medan magnet yang dibawa oleh angin matahari,” terang DiBraccio.

“Ketika kami membandingkan prediksi tersebut dengan data Maven pada petunjuk medan magnet angin Mars dan angin matahari, mereka terhubung dengan sangat baik,” ujarnya.

Advertisement

Maven sendiri dikembangkan oleh NASA sebagai satelit luar angkasa untuk mengeksplorasi dan mempelajari atmosfer Mars saat berada di orbit. Salah satu misinya adalah mengumpulkan data untuk mengetahui bagaimana atmosfer dan air planet merah tersebut hilang.

Penyelidikan luar angkasanya diluncurkan dengan sukses pada 18 November 2013, dan tiba di Mars sekira setahun kemudian.

Planet Mars telah kehilangan medan magnet global miliaran tahun yang lalu, namun jejaknya tetap ada di daerah-daerah tertentu di permukaan planet. Menurut penelitian, magnetotail planet terbentuk ketika medan magnet dari angin matahari dan permukaan planet bersatu dalam proses rekoneksi magnetik.

Angin matahari berhembus terus menerus dari permukaan matahari dan masuk ke angkasa sekira satu juta mil (1,6 juta kilometer) per jam dan terus membawa medan magnet dari matahari. Jika medan magnet dari angin matahari justru diarahkan ke medan magnet dari permukaan Mars, keduanya bertemu dan bergabung bersama untuk membentuk magnetotail.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif