SOLOPOS.COM - Jembatan Mojo menjadi akses penghubung utama Kota Solo-Sukoharjo. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)
Pemkot Solo masih akan rapat soal penutupan jembatan Mojo.
Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum memutuskan jadwal penutupan jalur Solo-Sukoharjo via Jl. Kyai Mojo Semanggi Pasar Kliwon Solo. Penutupan jalur tersebut terkait perbaikan Jembatan Mojo.
“Ya memang kemarin permohonan dari DPUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang] ditutup Selasa [24/10/2017] besok, tapi kemarin saya sampaikan kepada Bu Sita [Kepala DPUPR Endah Sitaresmi Suryandari] agar Selasa besok kami rapat dulu,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, Sabtu (21/10/2017).
Jembatan Mojo merupakan penghubung antara wilayah Sukoharjo dengan Kota Solo atau sebaliknya. Jembatan Sungai Bengawan Solo yang dibangun sekitar tahun 1985 itu menjadi akses utama warga Sukoharjo terutama wilayah Mojolaban saat bepergian menuju Solo.
Apabila jembatan ditutup, warga harus memutar arah menuju Palur atau melewati Pranan, Polokarto via Jalan Ciu. Kedua jalur alternatif itu dinilai terlalu jauh. Jarak tempuh diperkirakan bertambah lebih dari 10 kilometer. (baca: Jembatan Mojo akan Ditutup 10 Hari)
“Ya hanya ada jalur itu, memang memutarnya sangat jauh. Tapi kami berharap pengertian masyarakat, rencananya Jembatan Mojo akan ditutup sepuluh hari, tapi nanti melihat bagaimana progres proyek perbaikan jembatan itu. Siapa tahu bisa lebih singkat atau bisa kurang dari sepuluh hari,” ujar Hari.
Kabid Bina Marga DPUPR Kota Solo, Nur Basuki, membenarkan jadwal penutupan jalur Solo-Sukoharjo berkaitan dengan proyek revitalisasi Jembatan Mojo masih akan dibahas lagi Selasa besok.
Dia hanya menegaskan tidak ada kompromi terkait rencana penutupan sementara Jembatan Mojo. Dua pekerjaan yakni perbaikan pelat lantai jembatan dan penguatan baut mutlak tidak boleh ada beban pada jembatan saat perbaikan berlangsung.