Anies Baswedan menyebut kemacetan ekstrem di Jakarta disebabkan 6 proyek infrastruktur.
Solopos.com, BOGOR — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kemacetan yang terjadi di Jakarta belakangan ini disebabkan adanya enam proyek besar yang dikerjakan dalam waktu yang bersamaan.
“Ada enam proyek besar di Jakarta yang berjalan bersamaan, itu yang membuat kemacetan yang ekstrem,” kata Anies, seusai menghadiri pengukuhan Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Sabtu (21/10/2017).
Kemacetan ekstrem itu pun berimbas kepada pengalihan rute Transjakarta. Rencananya, pekan depan Pemprov DKI Jakarta akan mengumumkan pengalihan rute tersebut agar masyarakat dapat memaksimalkan moda transportasi Transjakarta.
“Rabu lalu, kami bertemu pihak Transjakarta mencari terobosan-terobosan baru. Kenapa ini penting? Supaya warga Jakarta bisa tetap naik. Meskipun macetnya tambah, tapi tidak seekstrem sekarang. Pekan depan kita umumkan rutenya,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai PT Transjakarta masih harus melakukan inovasi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi lantaran masih ada bus-bus Transjakarta yang terjebak kemacetan karena adanya beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Ibu Kota.
Sandi bahkan sudah meminta Direktur Utama Transjakarta untuk membuka rute-rute alternatif guna mengatasi kemacetan akibat pembangunan infrastruktur di Ibu Kota. Baca juga: Sandi Keluhkan Macet Gara-Gara Proyek, Transjakarta Bikin Rute Ekspres.
“Dari hasil diskusi dengan Pemprov DKI, diputuskan bahwa Transjakarta membuat rute Ekspress dan rute Lintas mulai Senin [23/10/2017],” ujar Dirut Transjakarta Budi Kaliwono, Jumat (20/10/2017).
Keenam layanan baru ini, yakni rute Lintas Pulogadung-Harmoni (via koridor 10 dan 4), Rute Ekspress PGC-Tanjung Priok (via tol) dan Tanjung Priok-PGC (via tol), Rute Lintas Cililitan-Dukuh Atas (via koridor 10 dan 4), Rute Ekspress Kampung Rambutan-Kampung Melayu (via tol), dan Rute Lintas Monas-Ragunan via (koridor 13).