Teknologi
Jumat, 20 Oktober 2017 - 12:10 WIB

Ngeri, Profesor AS Ungkap Ancaman Terbesar Manusia di Tahun 2100

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Daniel Rothman. (Istimewa/DR.MIT)

Rothman mengatakan perhitungan matematis itu didasarkan pada meningkatnya jumlah karbon di Bumi.

Solopos.com, MASSACHUSETTS – Prediksi kiamat kembali digulirkan salah seorang ilmuwan ternama Amerika Serikat. Kali ini, Guru Besar Massachusetts Institute of Technology, Daniel Rothman, melalui hitung-hitungan formula matematis memprediksi kiamat akan terjadi pada 2100.

Advertisement

Dilansir Dailymail, Kamis (19/10/2017), Rothman mengatakan perhitungan matematis itu didasarkan pada meningkatnya jumlah karbon di Bumi. Diperkirakan pada akhir 2100 jumlahnya akan berkisar 310 gigaton dan larut ke lautan. Saat CO2 larut ke laut, kehidupan di dunia dikatakan akan terancam.

Di era modern seperti ini, emisi dari CO2 telah mengalami peningkatan sejak abar ke-19. Meski demikian, menjelaskan apakah hal ini bisa menjadi penyebab kepunahan massal, hingga kini masih menjadi tantangan.

“Ini bukan seperti bencana akan terjadi keesokan harinya. Bisa dikatakan siklus karbon akan beranjak kepada alam yang tak lagi stabil dan akan berperilaku dengan cara yang akan sulit diprediksi,” ungkap Rothman, Kamis (19/10/2017).

Advertisement

Manusia diperkirakan telah mengeluarkan 1.540 miliar ton CO2 sejak revolusi industri. Hal ini setara dengan pembakaran batu bara untuk membentuk menara persegi seluas 72 kaki yang membentang 240.000 mil dari Bumi ke Bulan.

Jika jumlah karbon telah melewati ambang batas yang diperhitungkan oleh Rothman, maka ia memprediksi akan berdampak pada lingkungan yang tak stabil dan pada akhirnya akan mengakibatkan kepunahan massal. Hasil penelitian yang dibuat oleh Daniel Rothman dipublikasikan di jurnal Science Advances.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif