News
Jumat, 20 Oktober 2017 - 22:00 WIB

Dengan Aplikasi Ini, Alarm Smarthone Menyala Jelang Letusan Gunung Agung

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siluet Gunung Agung di Bali terlihat dari pinggiran pantai Ampenan, Mataram, NTB, Kamis (21/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Ahmad Subaidi)

Polri meluncurkan aplikasi yang bisa memberikan alarm via smartphone menjelang letusan Gunung Agung.

Solopos.com, DENPASAR — Polri meluncurkan pemasangan peringatan dini secara online jika Gunung Agung meletus di Karangasem, Bali, guna meminimalkan korban.

Advertisement

Asops Kapolri Irjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan pemasangan peringatan dini online merupakan gagasan Polri untuk meminimalisir jatuhnya korban akibat letusan Gunung Agung. Selain itu, program ini merupakan salah satu terobosan kreatif untuk mendukung program Kapolri yaitu profesional, modern, dan terpercaya (Promoter).

Untuk bisa menggunakan aplikasi ini, masyarakat harus mengunduhnya melalui smartphone. Kemudian melakukan registrasi dengan mengisi identitas lengkap. Terakhir, masyarakat harus melakukan konfirmasi sehingga bisa memperoleh informasi berupa bunyi alarm menjelang terjadinya erupsi Gunung Agung.

“Apabila ada tanda-tanda erupsi akan disampaikan secara teknologi, sehingga bisa didengar oleh seluruh masyarakat di kawasan rawan bencana untuk mempercepat proses evakuasi. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini, tidak ada korban jiwa pada saat berlangsungnya erupsi Gunung Agung,” ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini dikutip dari siaran pers, Jumat (20/10/2017).

Advertisement

Jenderal bintang dua ini menjelaskan bahwa dampak dari status awas Gunung Agung berpengaruh pada kunjungan wisatawan ke Bali. Akibatnya perekonomian masyarakat Bali terjadi penurunan. “Mudah-mudahan status Gunung Agung cepat menurun dan aktivitas masyarakat serta pariwisata bisa kembali meningkat,” harapnya.

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri mengucapkan terima kasih dengan adanya sistem peringatan ini. Pasca ditetapkannya level IV (awas) tgl 22 sept 2017 telah terjadi pengungsian secara besar-besaran sehingga menimbulkan kemacetan dan kepanikan di tengah masyarakat. Kejadian tersebut disebabkan karena belum adanya peralatan peringatan dini online yang bisa mendeteksi letusan Gunung Agung.

Masyarakat yang mengungsi di beberapa posko sudah mengalami penurunan karena sudah ada pemahaman tentang kegunungapian. Selain itu, beberapa masyarakat yang masuk zona aman sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sumatri memohon dukungan Polri untuk menjaga keamanan dan dukungan dari instansi terkait untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Karangasem.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif