Soloraya
Kamis, 19 Oktober 2017 - 07:35 WIB

Polres Sragen Manjakan Pemohon SIM dengan Layanan Antar sampai Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasatlantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti (dua dari kiri) memperbaiki badge pada pakaian salah satu Bhabinkamtibmas saat meluncurkan program delivery SIM di Mapolres Sragen, Rabu (18/10/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Polres Sragen meluncurkan program delivery SIM.

Solopos.com, SRAGEN — Setelah meluncurkan aplikasi Pelayanan SIM (surat izin mengemudi) Daftar Online Sragen (Sidora) pada 22 September lalu, Polres Sragen kembali mengeluarkan inovasi baru dalam pelayanan SIM.

Advertisement

Terobosan pelayanan tersebut bernama Delivery SIM atau pengantaran SIM dari Kantor Urusan SIM kepada warga penerima SIM yang bersangkutan.
Program Delivery SIM tersebut dilakukan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen dengan melibatkan personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di masing-masing desa.

Program Delivery SIM itu diresmikan Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat apel Bhabinkamtibmas di Mapolres Sragen, Rabu (18/10/2017). Seusai menyerahkan SIM kepada Bhabinkamtibmas secara simbolis, Kapolres juga membuka kegiatan safety riding khusus bagi personel Polri di lingkungan Polres Sragen sebagai antisipasi kecelakaan lalu lintas bagi anggota Polri.

Advertisement

Program Delivery SIM itu diresmikan Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat apel Bhabinkamtibmas di Mapolres Sragen, Rabu (18/10/2017). Seusai menyerahkan SIM kepada Bhabinkamtibmas secara simbolis, Kapolres juga membuka kegiatan safety riding khusus bagi personel Polri di lingkungan Polres Sragen sebagai antisipasi kecelakaan lalu lintas bagi anggota Polri.

Perwira Baur SIM Satlantas Polres Sragen, Aiptu Sugeng Budi Haryono, mewakili Kasatlantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti saat ditemui wartawan di Mapolres Sragen, Rabu siang, menyampaikan program Delivery SIM itu sebagai bentuk pelayanan jemput bola bagi pemohon SIM yang sempat tertunda sejak Juli 2017 lalu.

Sugeng menyebut jumlah permohonan SIM yang tertunda sejak Juli karena blangko SIM habis itu mencapai 10.000 lebih. “Setelah blangko SIM terjamin, kami mencetak SIM dan menyerahkan kepada pemohon lewat Delivery SIM dengan bantuan Bhabinkamtibmas. Kami memiliki tiga unit mesin cetak SIM dengan kapasitas per mesin 250 lembar atau 750 lembar per hari. Untuk mendukung program Delivery SIM ini, kami menyetak 300-400 lembar per hari,” ujar Sugeng.

Advertisement

Kasatlantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti mewakili Kapolres Sragen menambahkan pelayanan pemberi SIM bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan datang langsung ke kantor atau diantar oleh Bhabinkamtibmas ke rumah pemohon.

Delivery SIM ini, kata dia, merupakan bentuk pelayanan baru dari Satlantas kepada masyarakat. “Sekarang blangko SIM sudah terjamin. Masyarakat datang mengurus SIM langsung bisa dicetak bagi yang perpanjangan. Bagi SIM baru bisa dicetak setelah lulus ujian. Bagi pemohon yang tertunda bisa datang ke Kantor Urusan SIM langsung atau lewat Delivery SIM. Pelayanan Delivery SIM ini dilakukan sebagai sarana hubungan Bhabinkamtibmas dengan masyarakat,” tutur Erna.

Dia menyampaikan delivery SIM itu sebagai tindak lanjut program Sidora yang diluncurkan bulan lalu. Hingga kini, Erna mencatat ada peningkatan jumlah pemohon SIM online secara signifikan, yakni mencapai 83%.

Advertisement

“Untuk program Sidora ada kendala di daerah tertentu karena tidak adanya sinyal ponsel,” tuturnya.

Bhabinkamtibmas Desa Sambi, Tri Hartanto, menyampaikan di wilayah Sambirejo ada tiga desa yang mendapat jatah Delivery SIM, yakni Jambeyan, Blimbing, dan Sambi. Tri menyerahkan langsung SIM yang diterima dari Polres kepada pemohon yang menunggu sejak sebulan terakhir.

“Saat saya berikan respons warga baik. Penerima SIM seperti heran, kok diterke [kok diantar]. Kemudian penerima menyampaikan matur nuwun,” ujarnya.

Advertisement

Seorang warga Plumbungan, Karangmalang, Setyono, 47, menunggu SIM-nya jadi selama dua pekan. Kebetulan Rabu siang, Setyono sempat menanyakan SIM kepada petugas lewat telepon. “Saya telepon dulu ternyata sudah jadi. Akhirnya, ya saya ambil sendiri. SIM lama ditarik dan diganti dengan SIM baru,” tuturnya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif