Soloraya
Kamis, 19 Oktober 2017 - 05:35 WIB

PENDIDIKAN SUKOHARJO : Buku Senilai Rp3,7 Miliar Siap Disebar ke 75 SD

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pemkab Sukoharjo mengeluarkan anggaran Rp3,7 miliar untuk pengadaan buku perpustakaan SD.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo segera mendistribusikan buku perpustakaan ke 75 sekolah dasar (SD). Pengadaan buku yang menyedot dana senilai Rp3,74 miliar itu sudah kelar dilelang.

Advertisement

Buku-buku itu meliputi buku pengetahuan umum, bahan bacaan literasi, serta referensi. Pantauan Solopos.com di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Sukoharjo, Rabu (18/10/2017), proses lelang pengadaan buku perpustakaan di 75 SD senilai Rp3,74 miliar telah rampung.

Proses lelang pengadaan buku perpustakaan dimenangi CV Lotus dari Semarang. Buku perpustakaan itu berjumlah lebih dari 500 judul.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, mengatakan mayoritas perpustakaan di setiap SD kekurangan koleksi buku bacaan. Padahal, para siswa bisa menambah cakrawala dan pengetahuan dengan membaca buku.

Advertisement

Karena itu, Darno menambah berbagai koleksi buku di 75 perpustakaan SD di Sukoharjo. “Gerakan literasi harus disokong koleksi buku di perpustakaan yang lengkap. Nah, saya ingin membangkitkan gairah dan minat membaca para siswa untuk membaca buku di perpustakaan,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di Pendapa Graha Satya Praja (GSP) di Gedung Setda Sukoharjo, Rabu.

Darno memerinci pengadaan buku perpustakaan SD yakni pengayaan, bahan bacaan literasi serta referensi. Buku pengayaan seperti wawasan Nusantara dan ensiklopedia matematika.

Sementara buku bahan bacaan literasi seperti belajar keunikan membatik dan membangun prestasi olahraga. Para siswa dapat membaca buku di perpustakaan setiap hari. Misalnya, saat istirahat atau sepulang sekolah.

Advertisement

“Banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk membaca buku di perpustakaan. Para siswa juga diperbolehkan membawa buku milik pribadi yang disimpan di perpustakaan sekolah,” ujar Darno.

Mantan Kepala SMAN 1 Sukoharjo ini menjelaskan gerakan literasi diterapkan di jenjang SD pada 2017. Selanjutnya, gerakan literasi juga dilaksanakan di beberapa SMP yang tersebar di 12 kecamatan.

Darno berharap gerakan literasi itu menjadi salah satu fondasi yang kokoh untuk membentuk karakter generasi muda. “Disdikbud telah menerbitkan surat edaran yang berisi penguatan karakter generasi muda dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membaca buku. Saya tengah merancang regulasi berupa peraturan bupati,” papar dia.

Sementara itu, seorang warga Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Wiryono, mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87/2017 tentang Pendidikan Karakter. Menurut Wiryono, penguatan pendidikan karakter pelajar bisa dilakukan saat kegiatan ekstrakurikuler. Para siswa dapat mengekspresikan minat dan talenta saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif