Soloraya
Kamis, 19 Oktober 2017 - 21:35 WIB

KISAH INSPIRATIF : Petugas Damkar hingga BPBD Solo Dipanggil demi Selamatkan Kucing Tercebur Sumur

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas damkar Solo menyelamatkan kucing tercebur sumur di Kestalan, Banjarsari, Rabu (18/10/2017). (Istimewa)

Sepuluh petugas pemadam kebakaran Solo bekerja sama menyelematkan kucing yang tercebur sumur.

Solopos.com, SOLO — Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Kota Barat Solo menerima panggilan darurat dari seorang warga Solo, Rabu (18/10/2017) sekitar pukul 17.30 WIB.

Advertisement

Seketika itu, tujuh petugas pemadam kebakaran dikerahkan menuju lokasi warga tersebut. Dengan menunggang “Gajah Merah” unit 13, mereka mengarah ke rumah di Jl. Monginsidi No. 84, Kelurahan Kestalan, Banjarsari.

Setibanya di lokasi, para petugas pemadam kebakaran dari Pos Kota Barat itu langsung menuju ke bagian belakang rumah. Di sana mereka telah ditunggu seorang pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di rumah tersebut, Lasiyem.

Advertisement

Setibanya di lokasi, para petugas pemadam kebakaran dari Pos Kota Barat itu langsung menuju ke bagian belakang rumah. Di sana mereka telah ditunggu seorang pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di rumah tersebut, Lasiyem.

Para petugas pemadam kebakaran kemudian diarahkan menuju ke arah sumur. Mereka diminta menyelamatkan seekor kucing yang tenggelam.

Kehadiran tujuh pemadam kebakaran di rumah sebelah barat RS Triharsi tersebut memang bukan untuk memadamkan kebakaran. Mereka diminta datang untuk kondisi darurat lain, yaitu menyelematkan nyawa seekor kucing yang tercebur sumur.

Advertisement

“Sampai di sana, ternyata lokasi tidak memungkinkan untuk kami terjun ke bawah. Lubang sumur bagian atas sudah ditutup 70%. Kemungkinan kami untuk masuk sangat kecil. Lubang terlalu kecil. Kondisi oksigen di bawah juga kemungkinan sangat terbatas,” kisah Difan Labowe Epilinga, salah satu petugas yang terlibat evakuasi kucing saat ditemui Solopos.com di Pos Kota Barat, Kamis (19/10/2017).

Karena tidak memungkinkan masuk sumur dan tidak memiliki cukup alat penyelamat, petugas kemudian menelepon Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo. Mereka meminta petugas BPBD mengirim alat bantuan berupa tali panjat dan lampu sorot.

Para pemadam kebakaran berencana mengeluarkan kucing dari sumur dengan cara ditarik menggunakan tali dari atas. Ada tiga personel BPBD Solo yang datang membawa alat bantuan.

Advertisement

Para pemadam kebakaran lantas memanfaatkan tali dari petugas BPBD untuk mengikat keranjang plastik. Keranjang itu dimasukkan ke sumur agar bisa dinaiki kucing. Namun, ternyata rencana yang telah disusun tersebut tidak berjalan lancar.

Kucing yang masih hidup itu malah menghindari keranjang. Namun, petugas pemadam kebakaran yang datang tidak habis akal. Difan berinisiatif membuat bunyi-bunyian gaduh pada besi yang akhirnya mampu menggiring kucing masuk ke keranjang. Secara perlahan, dia menarik tali keranjang ke atas.

“Kurang lebih sejam kami bisa menyelamatkan kucing. Lubang sumur akhirnya ditutup sekalian sekarang supaya tidak ada lagi kucing yang terjerembap. Kami senang kucing bisa diselamatkan. Tugas pemadam kebakaran bukan hanya menangai kebakaran tapi juga melakukan penyelamatan termasuk terhadap hewan. Kasihan kucing juga ada nyawa. Maka dari itu kami selamatkan,” jelas Difan.

Advertisement

Petugas lainnya, Haryanti, 38, mengatakan bukan kali ini saja petugas Dinas Damkar Solo diminta menyelamatkan kucing. Dia menceritakan beberapa waktu lalu petugas pemadam kebakaran dimintai tolong mengambil kucing yang terjebak dalam rumah kosong.

Bahkan pemadam kebakaran pernah diminta untuk mengambil cincin pernikahan warga yang terjatuh di dalam wastafel. Haryanti mengatakan pemadam kebakaran akan membantu sebisa mungkin setiap warga yang membutuhkan bantuan dalam kondisi darurat.

“Kami kan punya tugas melayani. Namanya juga pelayanan, selama bisa dilakukan, kami akan jalan. Kemarin [Rabu] itu kami menyelamatkan kucing yang sebenarnya kucing biasa, yakni kucing kampung atau kucing Jawa. Bukan kucing semacam jenis anggora yang kami selamatkan. Hewan pun patut diselamatkan karena mereka juga punya nyawa,” jelas Haryanti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif