SOLOPOS.COM - Persis Solo merayakan gol (JIBI/Solopos/Chrisna Chanis Cara)
Liga 2 diwarnai dengan Persis Solo yang mendapat sanksi dari PSSI.
Solopos.com, SOLO – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI seolah tidak memberi kesempatan kepada Persis Solo untuk bernapas lega. Belum juga kelar urusan sanksi kepada Widyantoro, Persis Solo harus menerima kenyataan pahit dengan turunnya sanksi susulan dari Komdis PSSI.
Hal ini memantik kemarahan manajemen Persis Solo. “Terus terang saya kewalahan melihat cara PSSI memperlakukan Persis semacam ini. Ini murni kepentingan politik. Mau sampai kapan Persis diperlakukan seperti ini terus,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Persis Solo, Bimo Putranto, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (18/10/2017).
Seperti diketahui, sanksi terbaru untuk Persis dijatuhkan terkait pertandingan antara Cilegon United di Stadion Krakatau Steel, Cilegon, pada 2 Oktober 2017 lalu. Surat Komdis PSSI dengan nomor 192/L2/KD-PSSI/X/2017 menyebutkan adanya sanksi kepada suporter, pemain dan pelatih.
[Baca: Persis Diterpa Badai Sanksi]
Bimo tidak ragu menyebut PSSI telah berbuat jahat kepada Persis Solo. Dia mengakui sanksi dari Komdis PSSI yang terus menerus diterima Persis selama ini di luar dugaan dia sebelumnya. Bimo menilai ada pihak-pihak yang tidak suka melihat Persis Solo melaju ke babak delapan besar sehingga ada upaya untuk menggembosi kekuatan tim.
“Sejak awal, kami ingin lakukan revolusi mental. Kami memang tidak mau berkompromi dan tidak mau berkomunikasi dengan para mafia sepak bola. Kita memang tidak melihat mafia itu, tapi kita bisa merasakan baunya. Ketidakadilan yang kami dapat adalah bukti adanya mafia itu. Masyarakat dan penikmat sepak bola Tanah Air bisa menilai sendiri apa yang terjadi sebenarnya,” ujar Bimo.
[Baca Juga: Dihujani Sanksi, Persis Digembosi?]
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persis Solo, Langgeng Jatmiko, mengatakan manajemen bakal kembali mengajukan banding untuk sanksi yang diterima Widyantoro. “Akan kami rapatkan dulu bersama manajemen. Untuk sanksi kepada pelatih memang masih bisa banding, tapi sanksi untuk pemain tidak. Bagaimana hasilnya, yang penting usaha dulu,” paparnya.