Soloraya
Selasa, 17 Oktober 2017 - 21:15 WIB

INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Setahun Berlalu, Waswas karena Tanggul Longsor Kembali Hantui Warga Kesongo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi tanggul di Kali Samin yang longsor di Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Selasa (17/10/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Warga Kesongo, Sukoharjo, kembali dihantui rasa waswas karena tanggul yang longsor setahun lalu belum diperbaiki.

Solopos.com, SUKOHARJO — Lebih dari setahun berlalu sejak tanggul Kali Samin di Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, longsor pada musim hujan tahun lalu. Namun, hingga musim penghujan kembali datang tahun ini, tanggul itu tak kunjung diperbaiki.

Advertisement

Rasa waswas pun kembali menghantui warga seiring makin seringnya hujan turun belakangan ini. Tanggul di bantaran Kali Samin longsor saat banjir melanda sebagian wilayah Soloraya pada Juni 2016 lalu. (Baca: Tanggul Kesongo Longsor Lagi, Warga Tegalmade Waswas)

Tanggul itu longsor sepanjang sekitar 40 meter dengan ketinggian lebih dari 10 meter. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) telah memasang bronjong kawat di lokasi tanggul longsor pada pertengahan September 2016.

“Bronjong kawat yang dipasang di lokasi tanggul ambrol lagi lantaran tak kuat menahan derasnya aliran sungai. Hingga sekarang, tanggul yang longsor belum diperbaiki padahal hujan mulai turun setiap hari,” kata seorang warga Dusun Kesongo, Agus Walimin, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (17/10/2017).

Advertisement

Warga setempat waswas dan khawatir saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi pada malam hari. Mereka tak bisa tidur nyenyak lantaran harus berjaga sambil memantau kondisi tanggul yang longsor. Saat hujan deras, ketinggian air sungai bertambah signifikan dalam hitungan menit.

Agus khawatir tanggul yang longsor jebol saat hujan turun dengan intensitas tinggi selama berjam-jam. “Saya tak bisa membayangkan saat puncak musim penghujan mendatang. Warga bakal makin waswas saat turun hujan pada malam hari,” ujar dia.

Jarak rumah penduduk dengan tanggul sungai yang longsor tak lebih dari 10 meter. Apabila tanggul jebol, ribuan rumah warga di Mojolaban bisa terendam banjir.

Advertisement

Agus dan perangkat desa setempat sejatinya telah berulang kali melayangkan surat kepada instansi terkait. Surat itu berisi permintaan percepatan perbaikan tanggul sungai itu secara permanen.

Namun, hingga sekarang harapan warga belum terealisasi, tanggul yang longsor belum tersentuh perbaikan. “Tak menutup kemungkinan, tanggul yang longsor bakal makin melebar lantaran dipengaruhi erosi sungai. Saat ini, tanah di lokasi tanggul retak dan berpotensi memicu munculnya longsoran baru,” tutur Agus.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Pemeliharaan Bidang Operasional BBWSBS, Antonius Suryono, mengatakan bakal mengumpulkan data lapangan sebagai acuan memperbaiki tanggul Kali Samin yang longsor. Perbaikan tanggul yang longsor dilakukan berdasarkan skala prioritas lantaran keterbatasan anggaran.

Tak hanya Sukoharjo, Antonius harus mengerjakan pemeliharaan tanggul di sepanjang Sungai Bengawan Solo mulai dari Wonogiri hingga Bojonegoro, Jawa Timur. “Saya akan mengecek apakah masih dalam tahap perencanaan atau pengerjaan di lapangan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif