Soloraya
Senin, 16 Oktober 2017 - 08:35 WIB

OLAHRAGA WONOGIRI : Ini Dia Surga Baru Pencinta Sepeda Downhill

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta melintasi turunan saat beraksi di 76 IDH Urban 2017, Gunung Belah kawasan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Minggu (15/10/2017). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Trek sepeda downhill di Gunung Belah Wonogiri  dinilai cukup menantang adrenalin.

Solopos.com, WONOGIRI — Ratusan peserta 76 IDH Urban 2017 menikmati trek terjal Gunung Belah kawasan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Minggu (15/10/2017).

Advertisement

Tak semua peserta mampu melaju hingga finis. Beberapa peserta terjatuh, terpeleset, pecah ban, atau karena kendala lain.

Bagi mereka, trek Gunung Belah masih asing. Tempat tersebut baru kali pertama digunakan untuk 76 IDH Urban. Meski begitu, trek itu dinilai mampu memberikan pengalaman baru bagi para peserta.

Perpaduan komplet tanah, aspal, tangga batu, hingga hardpack paving sepanjang 900 meter menghadirkan keseruan tersendiri bagi para pembalap saat memacu sepeda.

Advertisement

“Ini memang kali pertama digunakan sebagai tempat 76 IDH Urban. Menurut kami, tempat ini bagus dan nantinya digunakan sebagai tempat downhill bukan hanya urban,” kata Direktur Indonesia Downhill, Parama Nugroho, saat berbincang dengan Solopos.com.

Sebanyak 172 peserta yang melewati trek Gunung Belah cukup puas dengan tantangan yang dihadirkan. Dari 172 peserta, 12 orang di antaranya merupakan rider asal Wonogiri.

“Jika kawasan ini dijadikan tempat downhill tentunya akan semakin banyak rider dari Wonogiri. Bahkan, kawasan ini bakal menjadi destinasi yang terkenal dengan olahraga ekstremnya,” imbuhnya.

Advertisement

Pernyataan serupa dilontarkan dedengkot IDH sekaligus rider senior kelas Master, Harjan Hidayat yang akrab disapa Doedoet. Menurutnya, variasi trek di Gunung Belah mampu memacu adrenalin para peserta.

“Treknya curam dengan banyak bebatuan besar juga. Kemudian ada variasi aspal, trap tangga batu, hardpack paving, tanah keras dan tanah loose dengan finis area di tepi pintu air bendungan dengan pemandangan indah, cocok untuk yang suka mancing,” ungkap Doedoet dikutip dari Indonesiandownhill.com.

Sementara itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, tidak jadi bergabung menjadi peserta dalam kejuaraan olahraga ekstrem itu. Bupati yang akrab disapa Jekek itu tetap menyempatkan waktu datang ke lokasi kejuaraan meski hanya menonton para peserta beradu cepat di trek terjal tersebut.

“Bupati tidak jadi bergabung karena cedera,” kata Ketua Panitia Lokal 76 IDH Urban 2017, Fredy Sasono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif