Sport
Minggu, 15 Oktober 2017 - 18:15 WIB

KABAR DUKA : Benturan Lalu Tak Sadarkan Diri, Kiper Persela Lamongan Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Choirul Huda (Twitter)

Kabar duka datang dari sepak bola Indonesia.

Solopos.com, LAMONGAN – Sepak bola Indonesia kembali dirundung duka. Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, dikabarkan meninggal dunia setelah sempat kritis akibat benturan dengan pemain lain.

Advertisement

Huda sejatinya tampil saat Persela menantang Semen Padang dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Surajaya, Minggu (15/10/2017) sore WIB. Di laga itu, Persela menang dengan skor 2-0 berkat gol Saddil Ramdani dan Jose Barbosa.

Huda sendiri tak tampil penuh dan digantikan pada injury time babak pertama setelah mengalami benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodriguez. Saat itu, Huda hendak menghalau bola yang mengarah ke gawangnya. Di saat bersamaan, Ramon beserta penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento, mencoba menggapai bola.

Benturan pun tak terhindarkan. Huda pun berbenturan dengan Ramon serta Marcel. Dia sempat terduduk, namun tak lama berselang justru tak sadarkan diri. Ambulan pun didatangkan untuk membawa Huda ke rumah sakit.

Advertisement

Di RSUD dr. Soegiri Lamongan, kondisi Huda tetap kritis. Hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Belum jelas, apa penyebab sebenarnya yang membuat Huda meninggal dunia. Info meninggalnya kiper 38 tahun ini sendiri didapat dari akun sosial media kelompok suporter Persela, Curva Boys.

Dalam akin Twitter @CurvaBoys1967, mereka mngucapkan ungkapan duka untuk Huda. “Innalilahi wainnailaihi rojiun. Telah berpulang kapten kita Choirul Huda.”

Ungkapan duka untuk Huda pun sudah mengalir deras di dunia maya. Banyak warganet yang mengungkapkan belasungkawa untuk kiper yang hanya membela Persela selama kariernya itu.

Advertisement

Ya, Huda memang hanya membela satu klub semasa kariernya sebagai pesepakbola profesional. Tentu itu sangat jarang terjadi di sepak bola Indonesia. Dia sudah bergabung dengan Persela sejak 1999 dan sudah bermain sebanyak 481 kali.

Dia pun masuk dalam sejarah Persela saat membawa klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu promosi ke Divisi Utama pada 2003. Sejak saat itu, Persela tak pernah degradasi dari kompetisi tertinggi Indonesia. Selamat jalan Huda!

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif