Soloraya
Minggu, 15 Oktober 2017 - 22:35 WIB

Dinsos Boyolali Diminta Evakuasi Nenek-Nenek Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mbah Ngateni tinggal di tepi sungai Kampung Godean, Desa Pelem, Simo, Boyolali. (Istimewa/Dokumentasi Kecamatan Simo)

Seorang nenek-nenek hidup sebatang kara di gubuk reyot tepi sungai wilayah Simo.

Solopos.com, BOYOLALI — Nenek-nenek asal RT 005/RW 001, Desa Pelem, Simo, Boyolali, Ngateni, 70, sudah bertahun-tahun hidup sebatang kara di gubuknya di tepi sungai Kampung Godean, Simo.

Advertisement

Meski punya gubuk, Mbah Ngateni tak ubahnya tunawisma. Pakaiannya compang-camping. Untuk makan, Mbah Ngateni mengandalkan kedermawanan orang lain di sekitarnya.

Sesekali ia pergi ke pasar terdekat dan meminta-minta. Meski demikian, Mbah Ngateni tak pernah mau dibujuk untuk meninggalkan gubuknya dan pindah ke panti di mana dia bisa dirawat sehingga bisa hidup lebih layak.

“Dia sudah berkali-kali dibujuk agar mau pindah ke panti, tapi enggak mau,” ujar Kepala Desa Pelem, Benowo, kepada Solopos.com, Minggu (15/10/2017).

Advertisement

Terkait identitas resmi Mbah Ngateni, Benowo mengaku tidak tahu. Selain tak memiliki KTP, Ngateni juga tak memiliki saudara di Simo.

“Ia makan sehari-hari dari pemberian warga dermawan dan kadang meminta-minta di pasar,” paparnya.

Ngateni diketahui tinggal di tepi sungai Kampung Godean, Desa Simo, itu sejak lima tahun lalu. Di lokasinya saat ini, sebelumnya juga tinggal tunawisma bernama Mbah Dipo.

Advertisement

“Setelah Mbah Dipo meninggal, gubuk itu ditempati Mbah Ngateni sampai sekarang,” tambahnya.

Camat Simo, Hanung Mahendra, mengaku telah meminta tim Dinas Sosial (Dinsos) di Kecamatan Simo untuk segera membawa Ngateni ke Panti Sosial. Dijadwalkan pekan ini Mbah Ngateni dibujuk bersama-sama tim untuk dibawa ke Panti Sosial.

“Tim dinsos di kecamatan sudah meninjau lokasi. Pekan ini Mbah Ngateni dibawa ke panti sosial,” tambahnya.

Kehidupan Mbah Ngateni di tepi sungai dengan pakaian compang-camping mendapatkan perhatian dari sejumlah sukarelawan di Boyolali. Melalui pertemanan media sosial, aksi kepedulian bersama itu diwujudkan dalam bakti sosial di gubuk Mbah Ngateni, Jumat (13/10/2017) lalu. Berbagai bantuan berdatangan, mulai selimut, pakaian, jarik, makanan, dan perkakas dapur lainnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif