Soloraya
Senin, 2 Oktober 2017 - 09:00 WIB

WISATA SRAGEN : Sedang Disiapkan, Sangiran Destinasi Utama Wisata Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pintu masuk Museum Sangiran Sragen (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Salah satu wisata Sragen yang telah dikenal banyak orang adalah situs Sangiran.

Solopos.com, SRAGEN — Keberadaan Situs Sangiran seluas 59 kilometer persegi di Kabupaten Sragen dan Karanganyar dipandang sebagai potensi besar yang harus dikembangkan sebagai destinasi utama wisata di Jawa Tengah (Jateng).

Advertisement

Situs Sangiran harus disejajarkan dengan destinasi-destinasi wisata unggulan lain di Jateng seperti Borobudur, Dieng, dan Karimunjawa. Apalagi Kementerian Pariwisata dan Pemprov Jateng sudah membuat master plan wisata di Jateng.

Pernyataan tersebut disampaikan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, Sunaryo, saat diwawancara wartawan seusai kajian strategis Peluang dan Pengembangan Sangiran sebagai World Heritage,Rabu (27/9/2017), di BPSMPS.

Advertisement

Pernyataan tersebut disampaikan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, Sunaryo, saat diwawancara wartawan seusai kajian strategis Peluang dan Pengembangan Sangiran sebagai World Heritage,Rabu (27/9/2017), di BPSMPS.

“Kegiatan ini menindaklanjuti pembuatan masterplan locus strategis wisata di Jateng yang meliputi Karimunjawa, Sangiran, Dieng dan Borobudur. Dari hasil pertemuan akan ada langkah nyata untuk pengembangan Sangiran,” tutur dia.

Menurut Sunaryo permasalahan lokal adalah bagian dari pekerjaan rumah yang juga harus dipecahkan sebagai konsekuensi dari keberadaan world heritage. Maksudnya, kesejahteraan warga akan menjadi tujuan utama.

Advertisement

Ihwal keinginan Pemkab Karanganyar yang melokalisasi kawasan situs di Desa Dayu, menurut Sunaryo harus ditinjau dari regulasinya. Sejauh ini undang-undang menyatakan kawasan situs meliputi lahan 59 kilometer persegi.

“UU harus ditempatkan lebih tinggi dari kebijakan daerah. Bila Karanganyar mengusulkan itu, kemungkinan jadi pintu tawar menawar. Arahan berikutnya bagaimana penyusunan RDTR [rencana detail tata ruang],” terang dia.

Sunaryo menerangkan keberadaan Situs Sangiran adalah nilai lebih yang tidak dimiliki daerah maupun bangsa lain. Tinggal bagaimana stake holders terkait bisa mengambil langkah menjadi Sangiran benar-benar istimewa.

Advertisement

“Situs ini tak hanya memberi pelestarian benda, tapi pembelajaran sangat kompleks. Sangat mungkin menjadi edutainment. Kalau dijadikan taman pintar sangat memenuhi syarat. Itu yang disebut ekonomi kreatif,” ujar dia.

Penuturan senada disampaikan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, Gunawan Wibisono. Dia melihat letak geografis Situs Sangiran sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan lebih maju lagi.

Sebab Sangiran berada di antara Solo sebagai pusat pertumbuhan, dan beberapa destinasi wisata potensial seperti Waduk Kedung Ombo (WkO) dan Gunung Kemukus. Apalagi segera dibangun interchange jalan tol Soker.

Advertisement

Tapi Gunawan menggarisbawahi pengembangan Sangiran tak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Perlu sinergitas dengan pemda di sekitar Sangiran seperti Pemkab Karanganyar, Boyolali, maupun Purwodadi.(Kurniawan)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif