Jateng
Jumat, 29 September 2017 - 19:50 WIB

Polisi Siap Amankan Peringatan Hari Asyura di Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi peringatan Asyura. (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Hari Asyura, diperingati penganut muzhab Syiah yang ada di Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang bakal mengerahkan kekuatan guna mengamankan jalannya perayaan Hari Asyura yang digelar kelompok penganut muzhab Syiah yang tergabung dalam Ahlulbait Indonesia Jawa Tengah (Jateng) di Gedung UTC, Jl. Kelud Raya, Sampangan, Semarang, Minggu (1/10/2017) nanti.

Advertisement

Seperti diketahui, perayaan Hari Asyura yang diperingati setiap 10 Muharam itu mendapat reaksi keras dari sejumlah ormas Islam. Mereka bahkan mengancam untuk membubarkan acara yang diisi dengan pengajian itu jika tetap digelar.

Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polrestabes Semarang, AKBP Ida D.P. Nugraha, mengatakan siap mengerahkan personel untuk mengamankan perayaan Hari Asyura di Gedung UTC itu. Meski demikian, berapa jumlah personel yang akan diterjunkan, Iga belum bersedia menyebutkan.

“Kami masih menunggu informasi intelejen untuk mengerahkan jumlah personel,” kata Iga saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat (29/9/2017).

Advertisement

Kendati belum menentukan jumlah personel, Iga memastikan personelnya telah bersiap mengamankan perayaan Hari Asyura. Bahkan, saat ini personel Polrestabes Semarang sudah menggelar apel guna memperketat penjagaan Gedung UTC.

“Pada prinsipnya, kami akan hadir mengamankan segala kegiatan masyarakat yang tidak bertentangan dengan prinsip negara dan mengantisipasi adanya tindak intoleransi,” ujar Iga.

Sementara itu, Ketua DPD Ahlulbait Indonesia Jateng, Nurcholis, menyayangkan sikap sejumlah ormas Islam yang menentang perayaan Hari Asyura oleh kelompoknya. Padahal, peringatan haul cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husain bin Abi Thalib.

Advertisement

“Haulnya sama kayak tahun lalu. Diawali pembacaan Alquran dan menyanyikan Indonesia Raya. Habis itu ada sambutan-sambutan dari pejabat Pemprov, Pemkot, MUI dan Kemenag. Enggak ada yang aneh-aneh, apalagi menjurus tindakan ekstrem. Jadi kenapa ditentang?” tutur Nurcholis.

Pengajian Hari Asyura nanti, lanjut Nurcholis, akan dihadiri jemaah kurang lebih 2.000-3.000 orang. Jika memungkinkan jumlahnya bertambah 6.000 orang. Ustaz Toha Musyawah dari Pekalongan akan hadir sebagai penceramah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif