Soloraya
Jumat, 22 September 2017 - 23:35 WIB

KEKERINGAN SRAGEN : Pemkab Siapkan Rp41,59 Miliar untuk Instalasi Air Bersih 3 Kecamatan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kiri) melepas enam mobil tangki bantuan air bersih ke wilayah Miri dan Jenar di depan Pasar Kota Sragen, Jumat (22/9/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pemkab Sragen menyiapkan anggaran senilai Rp41,59 miliar untuk instalasi air bersih di tiga kecamatan.

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menyiapkan dana Rp41,593 miliar dalam APBD 2018 untuk membangun instalasi air bersih di tiga kecamatan yakni Tangen, Jenar, dan Miri.

Advertisement

Pembangunan instalasi air bersih itu sebagai strategi permanen mengatasi krisis air bersih di tiga kecamatan tersebut agar tidak menjadi bencana tahunan setiap musim kemarau tiba. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan hal tersebut saat memberangkatkan 28 unit mobil tangki berisi air bersih hasil uluran tangan 970 pedagang Pasar Kota Sragen dan 577 pedagang Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir Sragen di depan Pasar Kota Sragen, Jumat (22/9/2017).

Bupati sangat berterima kasih atas keikhlasan pedagang berpartisipasi meringankan beban warga di utara Bengawan Solo yang kekurangan air bersih pada musim kemarau 2017 ini. “Kebijakan anggaran pembangunan instalasi air bersih itu menjadi jawaban atas kritik yang disampaikan DPRD terkait dengan bencana kekeringan. Pemkab dianggap tidak peduli atas bencana itu padahal kami berusaha semaksimal mungkin mengatasi masalah itu lewat BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] dan PDAM [Perusahaan Daerah Air Minum],” ujar Yuni, sapaan akrab Bupati.

Yuni menyebut di Tangen, Jenar, dan Miri tidak ada sistem air bersih dan tidak memiliki potensi sumber air baku, baik air tanah maupun air permukaan. Dia memerinci dana Rp41,59 miliar itu untuk membangun instalasi air bersih di Desa Dawung, Mlale, Japoh, dan Ngepringan di Kecamatan Jenar dengan total anggaran Rp12 miliar.

Advertisement

Dia menargetkan pembangunan di Jenar itu akan menghasilkan 1.500 sambungan air ke rumah warga. Kemudian di Kecamatan Tangen ditargetkan bisa membuat 2.000 sambungan rumah di wilayah Desa Dukuh dan Katelan dengan dana Rp16 miliar.

Sumber air baku untuk Jenar dan Tangen itu diambilkan dari sumur dalam di Desa Sumberejo, Kecamatan Sambungmacan, Sragen. Selain itu, di Kecamatan Miri, akan dibangun instalasi air yang diambilkan dari sumur dalam dan pengolahan sumber air permukaan dari Waduk Kedung Ombo (WKO).

Dia menargetkan ada 2.100 sambungan rumah untuk 8.400 jiwa di tiga desa, yakni Doyong, Soka, dan Girimargo dengan alokasi dana Rp12 miliar. “Mudah-mudahan rencana ini bisa disetujui DPRD,” harapnya.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Yuni mengapresiasi kepedulian seluruh elemen masyarakat Sragen yang mengirim bantuan air bersih, termasuk para pedagang. Dia mendapat laporan dari camat kalau dalam dua pekan ke depan bencana kekeringan masih aman karena terus mendapat bantuan dari berbagai komunitas.

“Kami minta setiap pengiriman bantuan segera berkoordinasi dengan BPBD agar bantuan bisa merata,” tambahnya.

Ketua Kerukunan Pedagang dalam Pasar Kota Sragen (KPPKS) Sragen, Mario, menyampaikan bantuan 28 tangki air bersih itu sudah dikoordinasikan dengan BPBD. Dia mengatakan untuk enam tangki air bersih pada tahap I yang dilepas Bupati Sragen ini diberikan kepada warga di Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, dan sejumlah desa di Kecamatan Jenar. “Nanti selebihnya biar diatur BPBD,” harapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif