Teknologi
Senin, 11 September 2017 - 13:45 WIB

NASA Ungkap Temuan Energi Berputar-Putar di Kutub Jupiter

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jupiter memiliki aurora paling kuat di tata surya, sehingga tim tidak terkejut bahwa potensi listrik berperan dalam generasinya.

Solopos.com, WASHINGTON – Peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap temuan sejumlah besar energi yang berputar-putar di daerah kutub Jupiter. Peneliti mengumpulkan informasi melalui alat ultraviolet spectrograph dan energetic-particle detector yang ditempatkan pada pesawat luar angkasa Juno yang mengorbit Jupiter

Advertisement

Dilansir Astronomynow, Minggu (10/9/2017), tim yang dipimpin oleh Barry Mauk dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory mengamati tanda potensi listrik yang kuat, selaras dengan medan magnet Jupiter. Potensi listrik yang kuat itu tampaknya mempercepat elektron menuju atmosfer Jovian pada energi hingga 400.000 volt elektron.

Ini diklaim 10 sampai 30 kali lebih tinggi daripada potensi aurora terbesar yang diamati di Bumi, di mana hanya terdapat beberapa ribu volt, yang biasanya dibutuhkan untuk menghasilkan aurora yang paling kuat.

Fenomena aurora di Bumi tampak menampilkan cahaya berwarna di kutub utara dan selatan yang mempesona. Tempat-tempat yang tepat untuk melihat fenomena itu seperti Alaska dan Kanada, Eropa Utara serta di wilayah kutub utara dan selatan lainnya.

Advertisement

Jupiter memiliki aurora paling kuat di tata surya, sehingga tim tidak terkejut bahwa potensi listrik berperan dalam generasinya. “Di Jupiter, aurora yang paling terang disebabkan oleh beberapa jenis proses percepatan yang tidak dapat kita pahami dengan baik,” kata Mauk.

Pada awal Agustus 2017 dilaporkan, pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA melihat cahaya selatan Saturnus. NASA membuat sebuah rangkaian film yang menunjukkan aurora yang sedang beraksi.

Dalam foto dan video yang dibagikan NASA, aurora itu terlihat seperti salju yang jatuh ke atas. Akan tetapi yang Anda lihat sebenarnya merupakan bintang yang lewat pada bagian belakangnya.

Advertisement

Area gelap merupakan sisi malam Saturnus. Garis aurora adalah elemen keruh yang tampak seperti hantu yang bergerak dari kiri ke kanan di atas daerah gelap Saturnus.

“Bintik-bintik dan goresan terang yang muncul dari bingkai ke bingkai adalah karena partikel bermuatan dan sinar kosmis yang dipukul detektor kamera,” ungkap NASA.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif