Teknologi
Kamis, 7 September 2017 - 14:30 WIB

Elon Musk Wanti-Wanti Soal Teknologi AI Bisa Jadi Pemicu Perang Dunia III

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CEO SpaceX, Elon Musk, memeriksa Hyperloop Pod II 27 Agustus 2017. (JIBI/ReutersMike Blake)

Elon Musk memperingatkan bahwa sebuah ras intelijen buatan internasional lebih cenderung menyebabkan Perang Dunia ke-3.

Solopos.com, NEW YORK – CEO SpaceX, Elon Musk menjadi sosok yang kerap memperingatkan bahaya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Bahkan, belum lama bos Tesla ini memperingatkan bahwa ras intelijen buatan lebih cenderung menyebabkan Perang Dunia ke-3.

Advertisement

Elon Musk memperingatkan bahwa sebuah ras intelijen buatan internasional lebih cenderung menyebabkan Perang Dunia ke-3 dibanding pertarungan senjata abad ke-20.

“China, Rusia, segera semua negara memiliki ilmu komputer yang kuat. Persaingan untuk keunggulan AI di tingkat nasional kemungkinan besar disebabkan oleh WW3 imo,” bunyi kicauan mantan kekasih Amber Heard.

Prognostik yang suram itu tampaknya muncul sebagai tanggapan atas laporan dari Rusia bahwa Presiden Vladimir Putin juga dilingkarkan masuk ke potensi geopolitik AI.

Advertisement

“Kecerdasan buatan merupakan masa depan, tak hanya bagi Rusia, tetapi juga untuk seluruh umat manusia, hadir dengan peluang besar, tetapi juga ancaman yang sulit diprediksi. Siapapun yang menjadi pemimpin di bidang ini akan menjadi penguasa dunia,” kata Putin kepada pelajar Rusia via satelit seperti dikutip dari Cnet, Selasa (5/9/2017).

“Jika kita menjadi pemimpin di bidang ini, kita akan berbagi pengetahuan ini dengan seluruh dunia, dengan cara yang sama kita berbagi teknologi nuklir kita hari ini,” tambahnya.

Musk menguraikan kekhawatirannya lebih lanjut di Twitter, tentang apa yang dimiliki pemerintah AI yang kuat terlebih dulu dan lebih banyak lagi tentang keputusan yang bisa dibuat AI atas nama pemerintah atau militer untuk memicu perang dunia.

Advertisement

“Mungkin diprakarsai bukan oleh para pemimpin negara, tetapi juga salah satu AI, jika memutuskan pemogokan praperang merupakan jalan yang paling mungkin menuju kemenangan,” tulisnya.

Musk memperingatkan bahaya AI yang tak terkekang selama bertahun-tahun. Bulan lalu, ia bergabung dengan lebih dari 100 ahli AI dalam menyerukan PBB untuk melarang senjata robot.

Musk sangat percaya pada ancaman AI bahwa ia memiliki proyek sampingan, Neuralink, yang bertujuan untuk menciptakan antarmuka otak-komputer untuk membantu menjaga manusia lebih kompetitif dalam menghadapi AI yang baru muncul.

Advertisement
Kata Kunci : Elo Musk Space X
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif