Soloraya
Kamis, 7 September 2017 - 12:30 WIB

BUNUH DIRI SRAGEN : Sakit Tak Kunjung Sembuh, Kakek-kakek di Sidoharjo Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolsek Sidoharjo AKP Agus Taruna memeriksa kondisi jenazah Setroyo, 86, yang meninggal karena gantung diri, Rabu (6/9/2017). (Istimewa/Agus Taruna/Polsek Sidoharjo)

Setroyo gantung diri dengan tali plastik warna biru di kebun jati miliknya.

Solopos.com, SRAGEN Setroyo, 86, seorang petani asal Dukuh Jipangan RT 008, Desa Jambanan, Sidoharjo, Sragen, nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri pada batang pohon jati di dukuh setempat, Rabu (6/9/2017). Laki-laki lanjut usia itu nekat bunuh diri diduga karena penyakit menahun.

Advertisement

Peristiwa bunuh diri itu disampaikan Kapolsek Sidoharjo AKP Agus Taruna mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman kepada Solopos.com, Kamis (7/9) pagi. Dia menyampaikan peristiwa tragis itu diketahui kali pertama Tri Muryati, 51, saat melintas di kebun jati dekat rumah Setroyo. Dia menjelaskan Setroyo gantung diri dengan tali plastik warna biru di kebun jati milik Setroyo.

“Tri pun berteriak meminta tolong. Kemudian warga berdatangan. Seorang warga Finim Efendi, 51, warga Pijilan RT 005, Desa Jambanan, Sidoharjo, menurunkan korban dengan cara memotong tali yang menjerat leher Setroyo. Jenazah orang tua itu diserahkan kepada keluarganya dan kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Sidoharjo,” ujarnya.

Agus dan Tim Identifikasi (Inafis) Polres Sragen bersama tim medis dari Puskesmas Sidoharjo datang untuk memeriksa jenazah Setroyo. “Dengan disaksikan warga, Kepala Desa Jambanan menyatakan kematian korban karena gantung diri karena tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” tuturnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif