Jatim
Selasa, 29 Agustus 2017 - 17:05 WIB

Bojonegoro Perangi Hoaks dengan Njungok Bareng

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi berita hoax (Holy Kaw!)

Berita bohong atau hoaks diperangi dengan duduk bersama.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Kegiatan njungok bareng atau duduk bersama dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro untuk melawan hoax atau berita bohong.

Advertisement

“Program melawan hoax di media internet melalui njungok bareng di tempat kami sudah berjalan lebih dari tiga bulan,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Dinas Kominfo Bojonegoro Djoko Suhermanto, Senin (28/8/2017).

Dia mengaku program njungok bareng, ada juga yang memakai label jandom bareng tetap akan berjalan, meskipun Mabes Polri sudah menangkap jaringan penyebar hoax Saracen beberapa waktu lalu.

“Kegiatan njungok bareng untuk melawan hoax tetap akan jalan dengan menggelar secara bergantian di setiap kecamatan,” kata dia.

Advertisement

Djoko menjelaskan dalam kegiatan njungok bareng menghadirkan jajaran relawan teknologi informatika dan komunikasi (RTIK), kelompok informasi masyarakat (KIM), juga Ketua Karang Taruna Bojonegoro Donny Bayu Setiawan dengan anggotanya.

Selain itu, lanjut dia, juga menghadirkan jajaran pemkab, antara lain, Kepala Bakesbangpol Kusbiyanto, juga Bupati Bojonegoro Suyoto.

Tidak hanya itu, kata dia, untuk melawan berita hoax juga dilakukan melalui Radio Malowopati milik pemerintah kabupaten (pemkab) yang selalu membahas berita dengan tema hoax.

Advertisement

“Dari hasil kegiatan njungok bareng sekarang seluruh jajaran RTIK, KIM juga karang taruna selalu berkomunikasi terkait berita hoax sehingga bisa langsung bisa diantisipasi,” kata dia.

Ketua Forum Karang Taruna Bojonegoro Donny Bayu Setiawan meminta seluruh kader karang taruna di daerah setempat menguasai teknologi informasi (TI) sehingga tidak hanya terpaku dengan kegiatan lomba pada perayaan Agustusan.

Anggota karang taruna, lanjut dia, sudah waktunya mengubah pola pikir yang dulunya hanya mengurusi olahraga dan kegiatan Agustusan menjadi lebih berdaya guna untuk kepentingan lebih besar dengan memanfaatkan teknologi informasi.

“Sesuai data Bojonegoro akan memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) warga usia produksi sekitar 70 persen dari seluruh jumlah warga pada 2020,” ucap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif