Otomotif
Selasa, 29 Agustus 2017 - 14:30 WIB

Airbag Bermasalah, Toyota Tarik 20.000 Lebih Mobil Yaris dan Vios

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi airbag (Dok/JIBI)

Toyota Vios yang di-recall sebanyak 18.138 unit dengan tahun produksi antara 1 Januari 2009 hingga 29 Desember 2012.

Solopos.com, HANOI – Toyota Vietnam mengatakan mulai Senin akan melakukan recall (penarikan untuk perbaikan) terhadap 20.000 lebih mobil Vios dan Yaris untuk mengganti inflator kantung udara yang bermasalah.

Advertisement

Dikutip dari Kantor Berita Xinhua, Selasa (29/8/2017), Toyota Vios yang di-recall sebanyak 18.138 unit dengan tahun produksi antara 1 Januari 2009 hingga 29 Desember 2012. Toyota Vios yang di-recall merupakan produksi lokal Vietnam.

Sementara Toyota Yaris yang di-recall sebanyak 1.877 unit dengan tahun produksi antara 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2012. Mobil itu diimpor utuh ke Vietnam.

Recall dilakukan untuk mengganti inflator airbag yang bisa mengembang secara berlebihan atau meledak saat mobil mengalami kecelakaan. Ledakan itu disertai dengan lontaran benda logam yang bisa mengenai wajah atau leher pengemudi hingga menyebabkan kematian. Namun tidak ada laporan adanya korban tewas maupun luka di Vietnam akibat permasalahan ini.

Advertisement

Kasus ini sudah menewaskan 19 orang di seluruh dunia. Korban terakhir adalah seorang pria di Florida, Amerika Serikat, yang mengendarai Honda Accord model tahun 2002. Korban tewas terbanyak berada di AS, disusul Malaysia dan Australia.

Secara global, kasus airbag Takata sudah ramai sejak 10 tahun terakhir. Lebih dari 10 produsen automotif terpaksa me-recall ratusan juta unit produk mereka di seluruh dunia karena permasalahan yang sama.

Sementara itu di Indonesia, Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemegang merek (APM) kendaraa Toyota di Indonesia sudah mengumumkan recall pada Juli 2016. Sebanyak 40.280 unit model kendaraan Vios, Yaris, Corolla, dan Camry produksi tahun 2001-2008 harus dilakukan penggantian airbag dalam program special service campaign (SSC). Recall dilakukan sebagai program preventif, tidak ada laporan korban akibat permasalahan ini di Indonesia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif