Soloraya
Senin, 28 Agustus 2017 - 15:37 WIB

INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Wacana Bangun Terminal Peti Kemas Nguter Kian Menguat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapal barang bersandar di Terminal Petikemas (TPK) Tanjung Emas, Semarang, Jateng, Jumat (11/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Infrastruktur Sukoharjo, wacana pembangunan terminal peti kemas Nguter terus menguat.

Solopos.com, SUKOHARJO–Wacana pembangunan terminal peti kemas di sekitar zona industri Nguter kian menguat seiring rencana perluasan lahan kawasan zona industri Nguter. Kereta barang bisa melewati jalur rel kereta api (KA) Solo-Wonogiri guna menyokong pengembangan zona industri Nguter.

Advertisement

Minat calon investor untuk menanamkan modalnya di kawasan industri itu cukup tinggi. Mereka meminta ada akses transportasi cepat menuju kawasan industri terutama untuk mengangkut produk barang. “Akses infrastruktur dan fasilitas harus memadai di zona industri Nguter. Kedua hal itu menjadi pertimbangan utama para calon investor sebelum menanamkan modalnya di Sukoharjo,” kata Kepala Bidang (Kabid) Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPT) Sukoharjo, Sri Hartati, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (25/8/2017).

Jalur rel KA Solo-Wonogiri melewati zona industri Nguter. Apabila jalur rel itu bisa dilewati kereta barang maka sejumlah perusahaan akan memanfaatkan untuk pengiriman barang ke pembeli yang berada di luar Sukoharjo seperti Jakarta atau Surabaya.

Dengan demikian, kawasan industri di Kecamatan Nguter dapat dikembangkan guna menarik para calon investor. Terlebih, lahan zona industri Nguter bakal diperluas dari 354 hektare menjadi 550 hektare pada 2018 mendatang. “Kami masih menunggu pengesahan revisi peraturan daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang tengah digodok pemerintah pusat,” ujar dia.

Advertisement

Apabila terminal peti kemas dibangun di zona industri Nguter bakal berdampak positif dalam menggerakkan roda perekonomian daerah. Para pelaku usaha bisa memangkas biaya operasional lantaran produk barang diangkut menggunakan kereta barang. Efek positif lainnya, masyarakat setempat bisa membuka usaha seperti warung makan dan toko kelontong.

Lebih jauh, Hartati menambahkan zona industri Nguter berpotensi meraup pendapatan dari sektor penanaman modal baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). “Kami optimis mampu mencapai target investasi selama 2017 senilai Rp3,9 triliun. Tahun depan, kami fokus menggenjot investasi di zona industri Nguter.”

Sementara itu, seorang warga Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Wiyoko, menyambut baik wacana pembangunan terminal peti kemas di sekitar zona industri Nguter. Sebagian wilayah Desa Plesan masuk dalam zona industri Nguter. Wiyoko berharap tingkat kesejahteraan warga meningkat menyusul pengembangan kawasan industri itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif