Teknologi
Senin, 28 Agustus 2017 - 13:45 WIB

 “Di Masa Depan, Otak Manusia Bakal Terhubung Komputer”

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CEO SpaceX, Elon Musk, memeriksa Hyperloop Pod II 27 Agustus 2017. (JIBI/ReutersMike Blake)

Elon Musk mencetuskan ide integrasi otak manusia dan komputer.

Solopos.com, NEW YORK – Pucuk pimpinan SpaceX, Elon Musk, kembali mencetuskan ide mengejutkan. Elon Musk merancang startup bernama Matrix Interface, yang memungkinkan otak manusia bisa tersambung dengan komputer.

Advertisement

Dilansir Dailymail, Minggu (27/8/2017), startup ini diperkirakan membutuhkan biaya sebesar USD 27 juta atau sekira Rp 353 miliar untuk merealisasikan ide revolusioner itu.

Musk menjelaskan integrasi komputer dan otak bisa terjadi melalui pengembangan Neuralink. Nantinya, Neuralingk bisa bekerja untuk menghubungkan otak manusia dengan mesin tatap muka menggunakan perangkat seukuran micron. Neuralink sendiri telah didadaftarkan sebagai perusahaan penelitian medis oleh Elon Musk.

Perangkat ini nantinya akan berkerja sebagai teknologi “neural lace” yakni menanamkan elektroda pada otak kecil, yang memungkinkan suatu hari nanti bisa digunakan untuk mengunggah serta mengunduh pikiran manusia.

Advertisement

“Jika saya mengkomunikasikan sebuah konsep, maka anda juga pada dasarnya terlibat terhadap konsepsual telepati,” ujar Musk.

Neuralink bertujuan untuk membantu seseorang yang mengalami luka serius pada otak mereka, sebagai hasil dari gejala seperti stroke atau kanker. Dalam delapan sampai sepuluh tahun ke depan, teknologi Matrix Style ini bisa digunakan oleh semua orang.

“Ada banyak konsep yang terdapat dalam otak Anda. Hal ini membuat Anda perlu untuk mengkompresnya ke dalam rate data yang rendah yang disebut berbicara atau mengetik,” ucapnya.

Advertisement

“Namun jika Anda memiliki dua otak yang berhadapan, Anda tidak perlu melakukan mengompresan komunikasi dengan orang lain,” tambahnya.

Musk juga mengatakan bahwa perangkat ini juga akan dirilis berdasarkan pada persetujuan peraturan dan bagaimana perangkat ini nantinya juga bisa digunakan oleh penyandang disabilitas.

Kecerdasan buatan dan machine learning akan membuat komputer semaki canggih ke depannya. “Dewa pun akan membutuhkan implant ‘neural lace’ pada orak mereka untuk tetap menjaganya,” jelas Musk.

“Kita tidak harus khawatir dengan penjahat dictator seperti kecerdasan buatan,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif