Jogja
Jumat, 25 Agustus 2017 - 02:19 WIB

PAMERAN JOGJA : Pelajari Masa Lalu Lewat Lembaran Arsip

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Region Head Jawa Tengah Network Group OCBC NISP Esther Aminoto (kanan) dan Area Head OCBC NISP Area III (Jogja, Magelang, Purwokerto) Maedy Santanu (kiri) menunjukkan papan hadiah program Poin Seru di Kantor Cabang Utama OCBC NISP Cik Ditiro Jogja, Kamis (24/8/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pameran Jogja kali ini mengenai arsip

Harianjogja.com, JOGJA –– Memberikan penyadaran pentingnya fungsi dan keberadaan arsip untuk kehidupan masa sekarang, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY menggelar Pameran Arsip 2017. Bertempat di Sasono Hinggil, BPAD DIY memamerkan puluhan arsip, baik berupa arsip tekstual, foto, maupun digital.

Advertisement

Kepala Bidang Arsip Statis BPAD DIY Teresia Tri Sundari menjelaskan arsip sejatinya merupakan sumber informasi primer yang bisa kapan pun diakses oleh masyarakat, baik untuk keperluan akademis, atau pun sekadar pengaya informasi. Hanya saja, lantaran usianya yang sudah tua ditambah dengan kerentanan material fisiknya, membuat arsip-arsip itu pun harus diperlakukan secara lebih khusus.

“Diperlukan pendayagunaan arsip statis untuk mempertahankan fungsinya sebagai sumber informasi [primer],” tegasnya.

Pada pameran yang digelar mulai 23-29 Agustus tersebut, sejumlah arsip tekstual misalnya teks pidato Presiden Soekarno yang berisi adanya pengacau di Solo yang dipimpin oleh Jadau dan Sujoto. Selain itu ada pula arsip teks Penetapan Pemerintah No.2/1946 tentang Penggantian Nama Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Tak hanya itu, puluhan foto yang di dalamnya terpampang aktivitas kemiliteran baik oleh Soeharto maupun Jenderal Soedirman juga turut dipamerkan.

Advertisement

“Tak lupa arsip-arsip foto kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Itulah sebabnya, pameran ini kami berikan tema ‘Dari Perjuangan Semesta Rakyat Menuju Keistimewaan’”, katanya.

Terpisah, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya yang dibacakan Kepala BPAD DIY Budi Wibowo menjelaskan, arsip lebih dari sekadar dokumen dan bukti masa lampau. Melalui arsip tentunya akan bisa menjadi sumber kajian untuk mengetahui hal-hal menarik, watak tersembungi, serta situasi saat arsip itu diciptakan dan ditulis.

Dikatakannya, arsip sejatinya merupakan memori bangsa. Dengan begitu, melalui pameran ini, generasi sekarang bisa mengetahui sejauh mana kegagalan dan kejayaan suatu bangsa. “Lagipula, apa yang terjadi sekarang, nantinya juga akan terekam dalam arsip yang bisa dikaji oleh generasi mendatang,” baca Budi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif