Soloraya
Minggu, 20 Agustus 2017 - 20:37 WIB

PERTANIAN SUKOHARJO : Debit Air Dam Colo akan Dikurangi, Begini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Saluran air di Dam Colo Timur, Nguter, Minggu (19/5/2013). Dam Colo Timur ini mengaliri saluran irigasi di enam kecamatan di Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari)

Pertanian Sukoharjo, debit air dam Colo akan dikurangi menjelang penutupan Dam Colo pada awal Oktober mendatang.

Solopos.com, SUKOHARJO–Debit air Dam Colo bakal dikurangi selama dua pekan mulai 22 Agustus-2 September mendatang. Pengurangan debit air Dam Colo dilakukan agar pasokan air ke saluran irigasi pertanian maksimal menjelang penutupan Dam Colo pada awal Oktober mendatang.

Advertisement

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Colo Timur, Sarjanto, mengatakan pengurangan debit air Dam Colo berdasar hasil sidang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumberdaya Air (TKPSDA) Jateng dan Jatim. Debit air Colo Timur dikurangi dari 15 meter kubik per detik menjadi 12 meter kubuk per detik. Sementara debit air Colo Barat dikurangi dari lima meter kubik per detik menjadi tiga meter per detik. “Pengurangan debit air Dam Colo otomatis suplai air ke lahan pertanian juga menyusut. Kami minta para petani tidak boros dalam memanfaatkan pasokan air,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (20/8/2017).

Pengurangan debit air untuk lahan pertanian ini kali pertama dilakukan jauh hari sebelum penutupan Dam Colo. Sebelumnya, pola pengelolaan air serupa selalu dilakukan pada akhir September. Saat itu, permintaan pasokan air meningkat sementara volume air Dam Colo menyusut saat puncak musim kemarau.

Pengurangan debit air Dam Colo dilakukan agar pasokan air ke saluran irigasi pertanian lebih maksimal selama September. “Sekarang pola pengelolaan air dibalik menjelang penutupan Dam Colo. Pengurangan debit air tak dilakukan pada akhir September melainkan akhir Agustus,” ujar dia.

Advertisement

Pria akrab disapa Jigong ini menjelaskan kebijakan pengurangan debit air Dam Colo juga berkorelasi dengan rencana pembangunan bending-bendung penahan lumpur di Waduk Gajah Mungkur (WGM), Wonogiri. Pembangunan bendung penahan lumpur bisa dikerjakan saat ketinggian air waduk mencapai 131 meter di atas permukaan laut (mdpl) .

Karena itu, debit air Dam Colo dikurangi agar ketinggian air WGM tak lebih dari 131 mdpl. “Apabila pola pengurangan debit air berfungsi baik bakal dilanjutkan pada masa mendatang saat menjelang penutupan Dam Colo.”

Total luas lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur lebih dari 20.000 hektare. Sementara saluran Colo Barat mengairi lahan pertanian di wilayah Sukoharjo, Wonogiri dan Klaten dengan luas lahan pertanian sekitar 5.000 hektare.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif