Soloraya
Minggu, 20 Agustus 2017 - 22:00 WIB

KECELAKAAN KERJA SOLO : Niat Pasang Galvalum, Rinang Tersetrum Listrik Tegangan Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rinang, korban kecelakaan kerja di Solo (Facebook Zarah Atinta)

Beredar informasi mengenai penggalangan dana korban kecelakaan kerja tersetrum listrik. 

Solopos.com, SOLO – Sebuah kisah tragis menimpa pria bernama Rinang yang bekerja sebagai buruh las. Saat berniat memasang galvalum, Rinang tersengat listrik tegangan tinggi.  Kini Rinang dirawat di Rumah Sakit PKU Solo. Berniat meringankan beban keluarga Rinang, tetangga melakukan penggalangan dana.

Advertisement

Informasi mengenai peristiwa yang menimpa Rinang diunggah pengguna akun Facebook Zarah Atinta, Sabtu (19/8/2017) yang kemudian dibagikan ke grup Facebook Info Cegatan Solo dan Sekitarnya (ICS). Selain menyebar informasi di Facebook, Zarah Atinta juga membuat penggalangan dana di laman kitabisa.com.

Akun Zarah mengaku sebagai tetangga Rinang. Berdasarkan keterangan Zarah di status Faebook dan laman kitabisa.com, Rinang mengalami kecelakaan saat bekerja. Rinang diceritakan sedang diajak temannya memasang galvalum.

Advertisement

Akun Zarah mengaku sebagai tetangga Rinang. Berdasarkan keterangan Zarah di status Faebook dan laman kitabisa.com, Rinang mengalami kecelakaan saat bekerja. Rinang diceritakan sedang diajak temannya memasang galvalum.

Galvalum yang dibawa Rinang dan rekan kerjanya tanpa sengaja menyentuh panel pembangkit listrik tenaga matahari yang memuat listrik tegangan tinggi. “Untungnya saat kejadian teman lain sigap dan langsung menarik korban, satu teman lain ada yang tangannya bengkak karena tersetrum,” tulis Zarah di laman kitabisa.com.

Berdasarkan keterangan Zarah, Rinang menderita luka bakar serius di 50% tubuhnya karena tersetrum. Rinang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan, sehingga biaya perawatan harus ditanggung sepenuhnya oleh keluarga Rinang. Istri Rinang hanya seorang ibu rumah tangga, sedangkan ibunya buruh cuci baju.

Advertisement

Dalam statusnya, akun Zarah mengajak siapapun yang mampu meringkankan beban keluarga Rinang untuk turut membantu, caranya bisa langsung datang ke ruang ICU Rumah Sakit PKU Solo atau  memberi bantuan secara kolektif.

“Bantuan kolektif akan diberikan laporan secara transparan,” tulis Zarah di Facebook.

Informasi yang diunggah akun Zarah Atinta sontak mendapat beragam komentar dari warganet. Beberapa warganet menyarankan Rinang segera dibuatkan BPJS Kesehatan.

Advertisement

“Suruh buat BPJS aja Mbak, biar meringaknan biaya,” tulis akun Prasasti Nilam.

Mbok dibikinkan BPJS yang bisa langsung aktif, kasihan Mbak, biayanya gak sedikit,” tulis akun Udi Anto.

Berdasarkan aturan yang berlaku di BPJS Kesehatan, sejak 1 Juni 2015 keanggotaan BPJS Kesehatan baru bisa aktif 14 hari setelah pendaftaran. Namun, ada pengecualian untuk masyarakat Penerima Bantuan Iuran, dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Masyarakat tidak mampu bisa membuat BPJS saat sudah sakit dan kartu langsung aktif.

Advertisement

Syaratnya meminta surat keterangan tidak mampu dari RT dan kelurahan, kemudian memintas surat rekomendasi pembuatan kartu BPJS darurat ke Dinas Sosial. Setelah itu dibuatkan kartu BPJS kelas III di kantor BPJS terdekat.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif