Soloraya
Sabtu, 19 Agustus 2017 - 11:00 WIB

Pemkab Boyolali Bangun Taman di 6 Lahan Bekas Kantor Instansi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menurunkan genting bekas gedung RSUD Banyudono, Selasa (20/9/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pemkab Boyolali membuat taman untuk rekreasi warga.

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali akan membangun taman dengan memanfaatkan lahan aset bekas kantor/instansi di wilayah setempat.

Advertisement

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Gozali, mengatakan lokasi taman yang menggunakan lahan bekas kantor instansi tersebut adalah eks eks Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Jl. Anggrek, Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota; eks Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)/Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jl. Duren; eks Kantor Panitia Pengawas Pemmilu (Panwaslu) di Jl. Jambu; lahan eks Boyolali Motor di jalan raya Boyolali-Semarang kawasan kota; dan sebuah lahan kawasan Barat Masjid Agung Boyolali.

Gozali mengatakan lahan eks BPN sedianya dibangun taman tahun ini. “Karena di eks BPN akan dibangun Kantor Kelurahan Pulisen, penganggaran taman ditunda dulu,” saat ditemui di ruangannya, Jumat (18/8/2017).

Gozali memerinci anggaran pembangunan taman di lahan eks BPS/KPU senilai Rp200 juta, lahan eks Boyolali Motor senilai Rp2,5 miliar, kawasan Masjid Agung Rp200 juta.

Advertisement

Tahapan pembangunan taman-taman tersebut ada yang sudah berjalan dan ada sebagian yang masih dalam penganggaran. Selain itu, pembangunan taman dengan anggaran besar dilakukan secara bertahap menggunakan APBD 2017 dan 2018. “Ada yang sudah mulai dianggarkan, ada yang baru akan dianggarkan,” ujarnya.

Selain di wilayah kota, Pemkab juga akan menghijaukan beberapa lokasi di luar kota dengan menggunakan lahan bekas instansi-aset. Taman tersebut yakni eks RSU Banyudono di Jl. Raya Boyolali-Semarang di Banyudono, eks Pasar Desa Klego, eks Pasar Andong.

Gozali menjelaskan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan lahan eks RSU Banyudono sekitar Rp2,1 miliar, eks Pasar Desa Klego Rp580 juta, dan eks Pasar Andong Rp780 juta.

Advertisement

“Tentu kami harapkan taman-taman ini membuat daerah itu menjadi hijau dan warga bisa memanfaatkannya sebagai sarana rekreasi keluarga,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif