Jogja
Sabtu, 19 Agustus 2017 - 18:20 WIB

Kembali Singgah di Gunungkidul, SBY Temui Tokoh Masyarakat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyalami sejumlah warga saat selesai menjalankan salat Jumat di Masjid Al-Kautsar, Dusun Mijahan, Desa Sambirejo, Kecamatan Semanu. Jumat (18/8/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

SBY mengunjungi Gunungkidul Jumat (18/8/2017).
 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Saat akan pulang ke kampung halaman di Kabupaten Cilacap, Jawa Timur, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyempatkan singgah di Kabapaten Gunungkidul. Di sela-sela istrirahat makan siang dan salat Jumat di Dusun Mijahan, Desa Sambirejo, Kecamatan Semanu, SBY menyempatkan bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat.

Baca Juga : SUSILO BAMBANG YUDHOYONO : Singgah di Gunungkidul, SBY Enggan Komentari Masalah Politik

Advertisement

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, SBY beserta rombongan datang ke sebuah rumah makan Bu Tiwi Tan Tlogo yang berada di pinggir Jl. Wonosari-Semanu KM 3,5, Dusun Mijahan pada pukul 11.00 WIB. Dalam rombongan tersebut terdapat istri SBY, Ani Yudhoyono, dan anak pertamanya, Agus Harimurti Yudhoyono. Selain keluarga SBY, sejumlah politisi Partai Demokrat, Seperti Hinca Panjaitan dan Roy Suryo juga ikut dalam rombongan.

Selang beberapa menit kemudian, beberapa tokoh masyarakat dari Gunungkidul pun ikut memasuki rumah makan. Kurang dari satu jam di dalam rumah makan, SBY bersama rombongan keluar untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Kautsar yang berjarak 200 meter dari rumah makan. Saat sejumlah awak media mencoba meminta wawancara, SBY menolak berkomentar. “Ndak-ndak,” kata SBY, Jumat (18/8/2017).

Selepas salat Jumat, SBY kembali ke rumah makan, tidak lama kemudian langsung melanjutkan perjalanan ke Pacitan bersama dengan rombongan yang terdiri sekitar delapan mobil.

Advertisement

“Tidak ada agenda apa-apa kok, ini cuma mampir mau ke Pacitan. Karena di sana ada even surfing Internasional,” kata Roy Suryo yang ikut mendampingi presiden ke VI Indonesia itu.

Sementara itu, salah seorang tokoh yang diundang dalam acara tersebut, dari Forum Lintas Iman (FLI) Gunungkidul, Pendeta Dwi Wahyu Prasetyo, mengatakan, saat pertemuan, SBY banyak berbicara tentang persatuan dan kesatuan. Presiden yang menjabat pada periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu juga berpesan untuk selalu merawat kebhinekaan.

Dalam pertemuan itu, sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala dukuh, ketua RT, RW  Dusun Mijahan, MUI Kecamatan Semanu, FLI, Komite Nasional Pemuda Indonesia, dan juga Muslimat NU lebih banyak mendengarkan pesan SBY.

Advertisement

Namun demikian Pendeta Dwi sendiri mengaku sempat mengutarakan keprihatinannya tentang kondisi bangsa. “Kami juga menyampaikan keprihatinan kondisi bangsa saat ini, kita perlu membudayakan tegur sapa. Persatuan bukan abstrak tetapi nyata melalu tergur sapa,” ungkapnya.

Selain berbagi keprihatinan tentang kondisi bangsa, dalam pertemuan tersebut mereka juga dimintai pendapat tentang kriteria pemimpin yang ideal.

“Tadi didata, stafnya menjaring aspirasi dari tentang kondisi Indonesia sekarang dan kriteria pemimpin menurut kami. Kriteria pemimpin bagi kami, yakni pemimpin yang mau hadir di tengah masyarakat bukan pencitraan. Pemimpin yang bisa rumesep, rumasuk dan rumongso, atau dalam artian membumi,” kata Dwi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif