Soloraya
Sabtu, 19 Agustus 2017 - 12:00 WIB

Hutan Rakyat di Wonogiri Rawan Terbakar, Warga Dilarang Bakar Sampah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutan (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Kebakaran hutan terjadi dua kali di Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI – Sepekan terakhir, dua kawasan hutan di Kabupaten Wonogiri terbakar. Tak ada korban jiwa dalam dua kebakaran tersebut, namun warga diminta tetap waspada karena hutan rawan terbakar saat musim kemarau.

Advertisement

Pada Selasa (15/8/2017) sore, kebakaran hutan rakyat terjadi di Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Sedangkan pada Kamis (17/8/2017) siang, hutan negara di Desa Sindukarto, Kecamatan Eromoko, terbakar. Luas lahan yang terbakar yakni satu hektare. Kebakaran terjadi diduga karena kelalaian warga yang membakar sampah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, meminta masyarakat di sekitar hutan tidak membakar sampah karena dapat menimbulkan kebakaran hutan.

“Musim kemarau hutan rawan terbakar, apalagi kalau ada angin kencang, langsung merembet ke mana-mana,” kata dia ketika dihubungi, Jumat (18/8/2017).

Advertisement

Bambang mengimbau masyarakat, khususnya yang rumahnya dekat dengan hutan untuk lebih peduli. Namun apabila memang telah terjadi kebakaran hutan, hendaknya petugas kehutanan segera ke lokasi dan melaksanakan pencegahan dan pemadaman. “Namun jangan lupa perhatikan faktor keamanan personel, karena itu yang terpenting untuk diri masing-masing,” ungkap Bambang.

Sementara Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan Surakarta, Eka Yuliani, saat sosialisasi penanggulangan kebakaran hutan, di Balai Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Purwantoro, Sabtu (5/8/2017) lalu, mengatakan bencana yang kerap berlangsung ketika kemarau adalah kebakaran. Tidak hanya pemukiman, kebakaran juga sering melanda wilayah hutan.

“Saat ini, sudah musim kemarau. Masyarakat hendaknya ikut peduli terhadap pencegahan kebakaran hutan dengan tidak membuang puntung rokok secara sembarangan di sekitar hutan ataupun hal lain yang dapat menimbulkan kebakaran hutan,” ujarnya.

Advertisement

Informasi yang diperoleh, jumlah hutan negara di Wonogiri seluas 20.023 haktare dan hutan milik rakyat seluas 39.853 hektare. Sedangkan hutan kritis seluas 6.188 hektare.

Potensi kebakaran hutan negara lebih kecil lantaran sudah ada petugas dari Perhutani yang menanganinya. Sedangkan, potensi kebakaran di hutan rakyat lebih besar didukung dengan kelalaian warga saat membakar sampah atau membuang putung rokok sembarangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif