Soloraya
Jumat, 18 Agustus 2017 - 09:00 WIB

KISAH UNIK : Tirakatan HUT RI di Klodran Karanganyar, 5 Bule Klenengan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - WNA asal Amerika Serikat, Inggris, Singapura yang tergabung dengan sanggar seni budaya Manunggal Roso memainkan gamelan pada malam tirakatan peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Balai RT Tugu Boto Klodran, Colomadu, Karanganyar, Rabu (16/8/2017) malam. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Kisah unik ditunjukkan lima bule ini.

Solopos.com, KARANGANYAR — Tirakatan memperingati hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia yang digelar di RT 004 RW 010 Desa Klodran, Colomadu, Karanganyar, Rabu (16/8/2017) menarik perhatian sejumlah warga. Karena peringatan yang dilakukan dengan menampilkan klenengan gamelan, beberapa perangkat di antaranya ditabuh para lima warga negar asing (WNA).

Advertisement

Menurut koordinator para WNA yang menjadi pengrawit pada malam itu, Wakidi Dwidjo Martono, mereka adalah para siswa yang ikut belajar menabuh gamelan di sanggarnya.

“Mereka berasal dari Amerika, Inggris, Singapura. Kebetulan di lingkungan RT kami ini ada peringatan kemerdekaan RI dengan hiburan klenengan, mereka kami sertakan memegang alat,” ujar dia ketika ditemui di kediamannya, di Klodran, Kamis (17/8/2017).

Advertisement

“Mereka berasal dari Amerika, Inggris, Singapura. Kebetulan di lingkungan RT kami ini ada peringatan kemerdekaan RI dengan hiburan klenengan, mereka kami sertakan memegang alat,” ujar dia ketika ditemui di kediamannya, di Klodran, Kamis (17/8/2017).

Menurut dia, meski para WNA itu belum mahir, kemampuan mereka dalam memainkan alat karawitan dinilai cukup lumayan. Bahkan salah satu muridnya yaitu Xin Wei asal Singapura dinilai sudah cukup lumayan mampu memainkan beberapa alat karawitan.

Karena laki-laki yang masih kuliah di National University of Singapura (NUS) ini dinilai rajin mengikuti latihan di berbagai tempat. Bahkan di rumah indekosnya di kawasan Kestalan, Solo, Wei dan teman-teman WNA lainnya juga membeli beberapa alat karawitan sehingga bisa untuk belajar sendiri.

Advertisement

Karena itu dia bertekat belajar menabuh gamelan dan memilih Kota Solo untuk tempat belajar. “Sebenarnya saya sudah lama belajar gamelan. Tetapi tidak intensif karena harus bolak-balik ke Solo-Singapura. Karena saya sangat senang maka saya belajar [menabuh] gamelan secara intensif i Solo kira-kira satu tahun ini,” ujar dia.

Bahkan dia sekarang mengaku mulai sedikit menguasai beberapa kosa kata bahasa Jawa. Beberapa kosa kata yang dia mengerti artinya itu didapat karena sering bergaul dengan para pengrawit dan warga lainnya.

Sementara itu salah satu WNA lainnya yaitu Jason asal Amerika Serikat juga mengaku senang menabuh gamelan. Karena itu dia yang baru beberapa bulan di Solo masih harus banyak belajar.

Advertisement

“Saya baru bisa sedikit bahasa Indonesia. Sebab saya belum lama di Indonesia. Tetapi saya tetap ingin belajar gamelan di Indonesia karena gamelan memang menarik bagi saya,” kata dia.

Terkait itu dia dan beberapa temannya yang berasal dari berbagai negara tersebut sering mengikuti latihan klenengan atau karawitan di berbagai tempat. Dengan demikian diharapkan akan mempercepat kemampuan mereka menabuh gamelan.

Sementara itu Sekretaris Desa Klodran, Wahyu Jarot mengatakan sejak Wakidi mendirikan tempat latihan karawitan di Klodran, lingkungan tersebut menjadi sering dikunjungi sejumlah WNA.

Advertisement

“Biasanya para WNA itu datang ke rumah Pak Wakidi untuk latihan karawitan. Sehingga katika mereka ikut menabuh gamelan saat tirakatan banyak yang terpukau,” kata dia. Iskandar

Advertisement
Kata Kunci : Hut Ri Kisah Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif