Soloraya
Rabu, 16 Agustus 2017 - 20:30 WIB

Apapun Alasannya, Juliyatmono Tolak Proyek Geothermal Gunung Lawu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pemanfaatan panas bumi atau geotermal oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Kamojang, Bandung, Jawa Barat. (JIBI/Solopos/Antara/Ujang Zaelani)

Bupati Karanganyar Juliyatmono ngotot menolak proyek geothermal Gunung Lawu apapun alasannya.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar di bawah kepemimpinan Juliyatmono menyatakan sampai kapan pun akan tetap menolak proyek pembangunan eksplorasi panas bumi (geothermal) di Gunung Lawu. Bupati Karanganyar itu beralasan lebih menginginkan Gunung Lawu sebagai taman nasional.

Advertisement

Dia menganggap proyek geothermal akan mengganggu ekosistem gunung. Hal itu diungkapkan Juliyatmono saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Karanganyar, Rabu (16/8/2017). Surat penolakan proyek geothermal sudah dikirim pemkab melalui sekretaris daerah (sekda) kepada Kementerian ESDM, Presiden, dan pejabat tinggi negara lainnya.

“Saya tetap ngotot menolak proyek itu dengan alasan apapun. Pokoknya, jangan sentuh Gunung Lawu. Saya bukan menentang, tapi yang perlu diketahui tugas pemerintah dari presiden, menteri, gubernur, hingga bupati, yakni menjaga suasana daerah Gunung Lawu agar tetap nyaman dan harmonis. Hal itu harus menjadi penentu pertimbangan,” kata Juliyatmono.

Politikus Golkar itu mengatakan karakter Gunung Lawu tak layak dijadikan sebagai pusat pengembangan geothermal. Sebaliknya, katanya, Gunung Lawu sangat cocok dijadikan sebagai taman nasional yang dapat melengkapi keanekaragaman flora dan fauna di Tanah Air. Baca juga: Proyek Geothermal Gunung Lawu Jalan Terus, Pemerintah Tender Ulang.

Advertisement

“Kalau di daerah lain [di luar Karanganyar], ya monggo saja. Pokoknya, proyek itu jangan berada di Karanganyar, apalagi di Gunung Lawu. Kami berharap dalam memberikan pelayanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan tentunya harus menggunakan metodologi yang jelas. Apa yang saya sampaikan ini juga menjadi suara seluruh masyarakat di Karanganyar,” katanya.

Sebelumnya, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, awal Agustus lalu, mengatakan pemerintah bakal mengulang tender proyek geothermal di Gunung Lawu, Karanganyar, di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Tender ulang tersebut dilakukan menyusul pemenang lelang di waktu sebelumnya mengaku tak sanggup mengerjakan proyek tersebut.

Awalnya, pekerjaan proyek geothermal seharusnya dilakukan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) pada 2017. Panas bumi di Gunung Lawu diprediksi akan menghasilkan produk listrik sebesar 165 megawatt (MW). Terkait munculnya berbagai penolakan, pemerintah bakal gencar menyosialisasikan proyek geothermal tersebut.

Advertisement

“Akan disosialisasikan tentang dampak dan keuntungan dari proyek tersebut,” kata Jonan saat itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif