SOLOPOS.COM - Adipati Dolken dan Velove Vexia di film Hujan di Bulan Juni (Youtube)
Teaser film terbaru, Hujan di Bulan Juni, membuat warganet terbawa perasaan (baper).
Solopos.com, SOLO – Adipati Dolken ternyata merupakan aktor yang sangat romantis. Saking romantisnya, ia membuat Velove Vexia tergila-gila. Tutur bahasa lembut dalam sederet puisi yang dibacakannya mampu membuat Velove jatuh cinta.
Kemesraan Adipati dan Velove terekam jelas dalam video teaser film terbaru, Hujan di Bulan Juni. Video yang diunggah di Youtube, Jumat (11/8/2017) itu memperlihatkan keromantisan Pingkan (yang diperankan Velove) dan Sarwono (Adipati Dolken). Layaknya dua insan yang sedang dimabuk asmara, Sarwono kerap membacakan puisi yang ditulis khusus untuk gadis pujaan hatinya itu.
Suasana romantis kian terbangun kala kedua tokoh utama itu bercanda memakai bahasa puitis. Selain itu, lokasi shooting film yang sangat indah membuat video tersebut kian manis. Gunung, laut, hingga hamparan hijau taman sukses membuat warganet terbius.
Saking kagumnya, mereka mengaku tak sabar menonton film yang diangkat dari novel fenonemal penyair top Sapardi Djoko Damono itu. Beberapa dari mereka yang merupakan penyuka sastra sangat tak sabar melihat film itu secara lengkap.
“Sebagai penyuka sastra, saya menunggu film -film seperti ini. Setelah dibuat kagum dengan puisi Chairil Anwar di Ada Apa dengan Cinta, saya sangat penasaran dengan yang ini,” tulis Poten Maulida.
“Akhirnya film ini bakal tayang. Ini novel favorit saya. Saya suka semua tentang eyang Sapardi. Semoga versi filmnya sukses,” sambung Dandy Dania.
“Sarwono, enggak sabar banget. Mari apresiasi film ini guys. Novelnya ditulis Sapardi dengan apik. Insyaallah filmnya seapik novelnya,” lanjut Nining Angreani.
Hujan di Bulan Juni merupakan drama romantis tentang perjalanan cinta Pingkan dan Sarwono yang berliku-liku. Pingkan adalah seorang dosen di salah satu kampus di Jepang. Sementara Sarwono merupakan dosen antropologi yang pandai mnulis puisi di salah satu kampus ternama di Jakarta.
Hubungan cinta yang telah lama terjalin membuat keduanya bingung. Perbedaan kultur dan keyakinan membuat rencana pernikahan mereka terasa rumit. Sarwono berasal dari keluarga muslim berdarah Solo yang taat. Sementara Pingkan yang berdarah Jawa-Manado menganut agama Kristen.
Perbedaan itu membuat hubungan Pingkan dan Sarwono tak berjalan mulus. Masalah mereka kian rumit kala Pingkan mendapat beasiswa sekolah ke Jepang. Sarwono takut jarak yang sangat jauh membuat pingkan melupakannya. Saking stresnya, Sarwono sampai terbaring lemah di rumah sakit. Sementara di Jepang, Pingkan berteman akrab dengan seorang pria bernama Katsuo yang akhirnya jauh cinta kepadanya.