Soloraya
Minggu, 13 Agustus 2017 - 00:00 WIB

Gara-Gara Tak Berpikir Panjang, Profesor UNS Solo Turut Jadi Korban First Travel

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menunggu mengurus refund terkait permasalahan umrah promo di Kantor First Travel, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

Profesor dari UNS Solo ini turut menjadi korban First Travel.

Solopos.com, SOLO — Salah satu korban penipuan biro umrah First Travel di Kota Solo adalah Profesor Harijono. Guru besar bidang Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu mengaku sudah mendaftarkan diri bersama keluarga besarnya sejak setahun lalu.

Advertisement

Namun, janji keberangkatan tak juga ditunaikan penyedia jasa travel umrah itu. “Ini saya sudah mengajukan refund. Belum tahu kapan bisa cair. Tapi dijanjikan satu sampai tiga bulan. Kalau masih rezeki, semoga dimudahkan untuk kembali. Kalau tidak ya mau bagaimana lagi,” ujar dokter spesialis kulit dan kelamin tersebut saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (12/8/2017). (Baca juga: Bos First Travel Ditangkap, Puluhan Korban Lapor ke Polisi)

Ia mengaku awal mula tertarik mendaftarkan diri ke First Travel karena ada salah seorang pasiennya yang sudah berangkat umrah dengan biaya murah melalui jasa First Travel. Tanpa pikir panjang, ia lantas mendaftarkan dirinya, istri, keluarga anak pertama dan kedua, sopir, dan guru mengajinya. Totalnya adalah 17 orang.

“Masing-masing orang sudah saya bayarkan sekitar Rp14 juta. Saya kan inginnya umrah bersama keluarga besar, ada anak hingga cucu ramai-ramai. Tapi rupanya kok begini akhirnya,” sesalnya.

Advertisement

Ia mengaku kaget saat muncul pemberitaan adanya penangkapan bos First Travel. Ia menyatakan kurang perhitungan dalam menentukan sikap.

“Saya tidak tanya macam-macam, termasuk background bos First Travel,” terangnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif