Jogja
Sabtu, 12 Agustus 2017 - 16:22 WIB

PENATAAN MALIOBORO : Soal Kebersihan, PKL Diharapkan Jangan Hanya Menunggu Petugas

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di Malioboro, Jogja saat Idulftri 1438 Hijriah, Minggu (25/6/2017). (JIBI/Harian Jogja/I Ketut Sawitra Mustika)

Penataan Malioboro, opsi menyadarkan pengunjung jadi prioritas.

Harianjogja.com, JOGJA — Sempat geram dan mewacanakan ketegasan pemberian sanksi terkait kembali kumuhnya kawasan pedestrian Malioboro, pemerintah DIY mulai melunak. Untuk menyikapi hal itu, mereka berupaya untuk tidak menerapkan sistem sanksi ketat lagi, melainkan lebih pada penyadaran secara personal dan kelompok.

Advertisement

Baca Juga : PENATAAN MALIOBORO : Soal Sanksi, Pemerintah Melunak
Kepala Bidang Cipta Karya DPUP ESDM DIY Muhammad Mansyur memang sempat menyayangkan kembali kotornya kawasan pedestrian yang direnovasinya pada kegiatan revitalisasi tahap pertama lalu. Hal itu menurutnya tak lepas dari perilaku masyarakat di sekitar Malioboro sendiri.

“Ya bisa dilihat seperti ini [lubang perangkap lemak]. Ini harus dibersihkan rutin dan ini seharusnya kewajiban mereka [PKL], jangan cuma menunggu kami,” ucap Mansyur saat mendamping petugasnya melakukan pembersihan saluran penampung lemak sisa makanan di kawasan pedestrian Malioboro, Jumat (11/8/2017) pagi.

Ia berharap, kegiatan pembersihan yang dilakukan petugasnya itu bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk turut menjaga kebersihan. Setidaknya, hal itulah yang menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. “Kalau tak ingin diberi sanksi, masyarakat [pedagang] harus ikut menjaga kebersihan,” tegasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif