SOLOPOS.COM - Seorang warga menunjukkan e-KTP miliknya yang sudah selesai dicetak di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kulonprogo, Kamis (20/4/2017). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)
Daftar tunggu cetak e-KTP di Wonogiri mencapai 55.000 orang.
Solopos.com, WONOGIRI — Jumlah warga di daftar tunggu cetak kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Wonogiri terus bertambah hingga 55.000 orang lebih. Hal itu karena blangko e-KTP dari pemerintah pusat tak kunjung datang.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Wonogiri, Sungkono, mengatakan hingga saat ini setidaknya ada 55.000 orang di daftar tunggu cetak e-KTP. Dia berharap agar pemerintah pusat segera mengirimkan blangko e-KTP.
“E-KTP ada keterbatasan blangko yang menjadi kewenangan dari pemerintah pusat. Jadi, kami menunggu saja dari pemerintah pusat. Nanti kalau sudah ada akan kami cetak sesuai urutan antrean,” kata dia kepada Solopos.com di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (9/8/2017).
Meski begitu, proses perekaman e-KTP tetap dijalankan hingga blusukan ke sejumlah SMA di Wonogiri. Disdukcapil Wonogiri juga membuka layanan perekaman e-KTP di Alun-Alun Giri Krida Bhakti setiap Minggu pagi.
“Selain ke sekolah, kami juga membuka stan di car free day [CFD] untuk memudahkan masyarakat yang kerja full Senin sampai Sabtu. Oleh karena itu, kami beri kesempatan pada Minggu,” beber Sungkono.
Menurut dia, pemohon e-KTP pemula untuk siswa SMA mencapai 19.000-an orang yang masuk daftar tunggu terbaru. Daftar tunggu itu, terus bertambah setiap harinya.
Namun, perekaman e-KTP tetap digencarkan karena diprediksi September mendatang sudah ada blangko dari pemerintah pusat. “Informasi September ada pengadaan, tetapi kami belum tahu prosesnya seperti apa. Apakah September baru pengadaan atau sudah cetak jadi, itu yang kami belum tahu,” ujar dia.
Sungkono menambahkan warga Wonogiri yang sudah menerima e-KTP lebih dari 700.000 warga. Dia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik agar semua warga Wonogiri yang sudah dewasa mempunyai e-KTP. “Kira-kira sudah 96 persen warga yang sudah menerima e-KTP,” imbuh dia.
Salah satu warga Selogiri, Iwan, mengaku belum dapat mencetak e-KTP karena blangko habis. Dia hanya mendapat surat keterangan pengganti e-KTP untuk keperluan administrasi. “Saya belum dapat e-KTP, hanya punya suket [surat keterangan],” ucapnya.