News
Minggu, 30 Juli 2017 - 06:00 WIB

Univet Bantara Sukoharjo Bangun Laboratorium Terpadu di Bendosari

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo, Ali Mursyid, meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian di Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (28/7/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pendidikan Sukoharjo, Univet Bantara membangun lab terpadu.

Solopos.com, SUKOHARJO — Yayasan Pembina Pendidikan Perguruan (YPPP) Veteran, Sukoharjo, membangun laboratorium terpadu Fakultas Pertanian (FP) di lahan seluas satu hektare di Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Advertisement

Peletakan batu pertama pembangunan kantor laboratorium dilakukan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara), Ali Mursyid, dilanjutkan Ketua YPPP Veteran, Bambang Margono, dan Dekan FP Univet Bantara, Yos Wahyu, Jumat (28/7/2017).

Bambang Margono di hadapan dosen FP dan pihak rektorat Univet Bantara menegaskan pembangunan laboratorium terpadu untuk menunjang reakreditasi FP dari akreditasi B menjadi A. Menurutnya, tahap awal dana yang disediakan pihak yayasan senilai Rp2 miliar.

“Pembangunan laboratorium dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas akreditasi institusi. Reakreditasi menjadi A tahap pertama akan dilakukan Fakultas Pertanian,” kata dia.

Advertisement

Terkait reakreditasi itu, Bambang Margono, menargetkan pembangunan laboratorium selesai pada November karena reakreditasi FP dilakukan Desember mendatang.

“Asesor akreditasi yang datang ke FP akan melihat keberadaan laboratorium sehingga menambah nilai. Kami berharap dua prodi lain yakni Matematika dan Bahasa Indonesia segera menyusul reakreditasi A sehingga institusi Univet Bantara juga terakreditasi A,” ungkap dia.

Lebih lanjut Bambang Margono menjelaskan selesai pendirian laboratorium FP akan disusul pendirian laboratorium hidrolika milik Fakultas Teknik.

Advertisement

“Laboratorium bahasa dan matematika sudah ada sehingga laboratorium menjadi empat dengan milik FT dan FP. Kami juga berharap laboratorium terpadu ini menjadi tujuan pembelajaran bagi siswa SLTA dan arena outbond bagi anak-anak sekolah,” jelas dia.

Rektor Univet Bantara, Ali Mursyid, menjelaskan sarana laboratorium dan perpustakaan menjadi modal pertama sebuah perguruan tinggi (PT). “Jika sebuah yayasan perguruan tinggi mengabaikan perpustakaan dan laboratorium berarti mengabaikan aspek pendidikan.”

Rektor menuturkan isi laboratorium akan terpadu antara ternak ayam, sapi dan kambing dengan keberadaan rumput dan pengolahannya.

“Ke depan, masyarakat bisa diedukasi di laboratorium terpadu ini. Selain kandang dan kantor juga akan ditanam tanaman rumput, jagung atau bahan pakan ternak. Untuk mewujudkannya dibutuhkan anggaran senilai Rp7 miliar hingga Rp8 miliar,” beber dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif