Sport
Selasa, 25 Juli 2017 - 05:30 WIB

BEASISWA BULU TANGKIS DJARUM : Dapat Tiket Super, Air Mata Bocah Asal Sleman Ini Pecah

Redaksi Solopos.com  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri Laudya Chelsea menunjukkan tiket super yang diberikan tim pemandu bakat.

Beasiswa bulu tangkis Djarum digelar di Soloraya.

Solopos.com, KARANGANYAR – Laudya Chelsea Griselda, 13, tak menyangka dirinya bakal mendapat tiket super (superticket) yang diserahkan Pelatih PB Djarum, Engga Setiawan. Laudya tidak bisa menutupi kebahagian saat memegang langsung tiket super tersebut.

Advertisement

Namun sesaat kemudian Laudya terkejut saat tim pemandu bakat tiba-tiba menarik kembali (membatalkan) tiket super tersebut. Yuni Kartika, mewakili tim pemandu bakat meminta maaf kepada Laudya, orang tua, serta hadirin karena tiket super tersebut seharusnya diberikan kepada Chelsea Veby Andela, bukan Laudya Chelsea Griselda.

“Mohon maaf, kami terkecoh dengan kemiripan nama. Dua anak ini sama-sama bernama Chelsea,” kata Yuni Kartika saat penyerahan tiket super di GOR R.M. Said Karanganyar, Senin (24/7/2017).

Yuni Kartika berusaha membesarkan hati Laudya. Dia meminta Laudya dan ayahnya naik ke panggung. Yuni kembali menyampaikan permintaan maaf karena keteledoran tim pemandu bakat yang keliru memberikan tiket super.

Advertisement

Engga Setiawan juga menyampaikan permintaan maafnya. Dengan besar hati, Laudya dan ayahnya menerima permintaan maaf tersebut. Mereka kemudian dipersilakan turun dari panggung.

Namun kejutan kembali muncul saat Laudya dan ayahnya menyalami para legenda yang berada di panggung. Salah seorang di antara legenda itu tiba-tiba memberikan tiket super kepada Laudya.

Air mata pebulu tangkis putri asal Sleman itu langsung tumpah. Dia sangat terharu, nyaris tak percaya dengan yang baru saja terjadi. Sambil memegangi satu tiket super yang baru didapat, Laudya tetap tak kuasa membendung air mata.

Advertisement

“Perasaan saya aneh. Tadinya bahagia karena dapat tiket super, lalu sedih karena tiba-tiba dibatalkan setelah ada kesalahan penyebutan nama. Saat saya sudah mulai ikhlas, saya malah dapat tiket super itu,” ujar Laudya dengan mata berkaca-kaca.

Kesalahan pemberian tiket super tersebut ternyata bagian dari skenario ketegangan yang dirancang tim pemandu bakat. Yuni Kartika tenyata sudah mencium bakat istimewa yang dimiliki Laudya.

Meski ia kalah di babak kedua, Yuni memandang Laudya punya bakat istimewa menjadi atlet profesional. “Dia punya keterampilan dan teknik yang bagus. Bakat istimewa itu hanya perlu diasah,” ujar Yuni.

Sementara itu, kepada atlet yang belum lolos audisi dan tidak mendapat tiket super, Yuni berharap mereka tidak patah semangat. “Kepada orang tua, jangan pernah menyerah untuk mendukung buah hati. Masih ada banyak cara untuk menjadi atlet berbakat. Saya pernah hanya bermodal banyak kekalahan untuk mendapat beasiswa Djarum ini saat saya masih berusia 11 tahun,” ujar Yuni.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif