Jogja
Jumat, 21 Juli 2017 - 11:55 WIB

PERTANIAN BANTUL : Atasi Hama Tembakau, Pestisida Alami Ini Disarankan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjemuran tembakau (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertanian Bantul untuk tembakau mengalami gangguan

Harianjogja.com, BANTUL — Beberapa petak lahan tanaman tembakau di Dusun Dlingo 1, Dlingo mulai terserang hama ulat dan banci yaitu serangga kecil berwarna coklat yang menempel dan menggerogoti daun tembakau. Dampaknya, banyak daun tembakau yang rusak sehingga harganya turun drastis di pasaran.

Advertisement

Baca Juga : PERTANIAN BANTUL : Tanaman Tembakau Diserang Hama

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com di ladang, banyak tanaman tembakau yang daunnya sudah rusak berlubang karena serangan hama. Ulat juga mudah ditemukan menempel di tunas tembakau. Sedangkan banci banyak menggerumbul di daun bagian atas, berwarna coklat dan menempel kuat pada tanaman.

Ngadiman menyebut serangan hama pada tanaman tembakau ini lumrah terjadi. Petani hanya perlu lebih rutin mengecek ladangnya untuk memberantas hama yang ada.

Advertisement

Staf Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Diperpautkan Bantul, Sarjono menyampaikan hal senada. Menurutnya, serangan hama tersebut belum masuk kategori rawan dan masih dapat ditangani oleh petani. Apalagi pihaknya telah membekali petani dengan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Tembakau. Ia juga mengimbau petani untuk menggunakan pestisida hayati untuk memberantas hama tersebut.

“Kami sudah sosialisasikan pembuatan pestisida alami dengan tanaman paitan, ada tujuh jenis,” katanya, Kamis (20/7/2017).

Sarjono mengatakan dengan cuaca seperti ini, hasil panen tanaman tembakau malah akan maksimal. Sebab tembakau memerlukan air yang cukup, tidak berlebih seperti yang didapatkan ketika musim penghujan. Ia juga yakin tidak akan terjadi agal panen seperti tahun lalu yang membuat petani merugi.

Advertisement

“Tahun lalu curah hujan tinggi, sampai kelem [tenggelam]. Saat itu masih bisa panen tapi harga jatuh,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif