Teknologi
Jumat, 21 Juli 2017 - 20:10 WIB

GOOGLE DOODLE : Marshall McLuhan Prediksi Internet 35 Tahun sebelum Ditemukan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Google Doodle Marshall McLuhan penemu teori tentang internet (Google)

Google Doodle merayakan ulang tahun ke-106 ilmuwan komunikasi yang disebut telah memprediksi datangnya Internet 35 tahun sebelum ditemukan.

Solopos.com, SOLO – Ada yang berbeda dengan Google Doodle, Jumat (21/7/2017) hari ini. Google merayakan ulang tahun ke-106 dari ilmuwan komunikasi asal Kanada, Herbert Marshall McLuhan atau lebih dikenal sebagai Marshall McLuhan.

Advertisement

Google Doodle hari ini menampilkan empat teori yang membuat nama Marshall diingat dunia. Marshall mencetuskan teori sejarah manusia dibagi menjadi empat era. Pertama adalah era akustik, era literasi, era produksi massal, dan era elektronik.

Lahir di Edmonton, Kanada, 21 Juli 1911, Marshall adalah seorang ilmuwan komunikasi, dosen, dan kritikus. Marshall merupakan lulusan Universitas Manitoba, Kanada dan Universitas Cambridge, Inggris. Marshall mengajar di beberapa perguruan tinggi berbeda sebelum akhirnya mengajar di Universitas Toronto hingga akhir hayatnya.

Teori yang memosisikan Marshall sebagai orang yang memprediksi Internet ditulis Marshall dibukunya yang berjudul The Gutenberg Galaxy (1962). Buku itu dirilis pada masa-masa televisi mulai mendunia.

Advertisement

Dilansir Telegraph, Jumat (21/7/2017), dalam buku tersebut Marshall memprediksi dunia sedang memasuki zaman elektronik. Berdasarkan pengamatan tersebut Marshall menyebut orang-orang akan disatukan olek teknologi.

Dalam buku tersebut Marshall menciptakan terminologi global village atau desa global. Terminologi tersebut berarti sebuah zaman di mana satu informasi bisa diakses semua orang melalui teknologi. Terminologi tersebut kini dikenal sebagai Internet.

Dalam buku keduanya yang berjudul Understanding Media: The Extensions Of Man (1694), Marshall menjelaskan lebih lanjut tentang teorinya. Ia menyebut pada era elektronik metode berkomunikasi akan menjadi perhatian utama daripada informasi yang ada di dalamnya.

Advertisement

Teori-teori Marshall membuat ilmuwan-ilmuwan di Amerika heboh. Hal itu membuat media massa mulai dari majalah, koran, hingga televisi berlomba-lomba membuat konten berkaitan dengan teori yang diciptakan Marshall.

Telegraph menyebutnya sebagai dosen yang paling banyak dibahas oleh media di abad ke-20. New York Magazine merilis sebuah artikel karya Tom Wolfe yang berjudul What if he is right? Artikel tersebut membicarakan tentang kemungkinan teori-teori Marshall yang sekarang terbukti.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif