Entertainment
Minggu, 9 Juli 2017 - 21:12 WIB

Selamat, Kidung Tlatah Serang Juarai Festival Ketoprak Solo

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu adegan dalam pentas ketoprak tradisi Kidung Tlatah Serang oleh Komunitas Seniman Remaja Gumregah di Gedung Kesenian Balekambang, Sabtu (8/7/2017). (Istimewa)

Komunitas Seniman Remaja Gumregah keluarg sebagai juara dalam Festival Ketoprak Solo.

Solopos.com, SOLO–Serangkaian acara Festival Ketoprak Solo kembali membawa nama Komunitas Seniman Remaja Gumregah sebagai juara umum. Pengumuman disampaikan oleh panitia pada hari terakhir pelaksanaan pentas, Sabtu (8/7/2017) malam di Gedung Kesenian Balekambang, Solo.

Advertisement

Komunitas yang berdiri sekitar 2008 ini mendapat juara umum setelah ditetapkan sebagai menerima penghargaan terbanyak yaitu artistik terbaik, aktor pria terbaik, penyaji terbaik dan juara favorit pilihan penonton.

“Kami mengulang kemenangan yang sama pada 2014 lalu,” kata sutradara dari Komunitas Seniman Remaja Gumregah, Panggah, saat diwawancara Solopos.com, Minggu (9/7/2017).

Komunitas yang bermarkas di Mojosongo ini, kata Panggah, konsisten mengangkat cerita sejarah yang hilang atau tak sempat dikisahkan. Pada 2014 lalu mereka menghidupkan perjuangan masyarakat era 1949 dengan judul 1949. Sementara tahun ini Panggah mengambil cerita daerah Serang, Purwodadi, Grobogan dalam judul Kidung Tlatah Serang.

Advertisement

Kisah ini berfokus pada kehidupan perekoniman, sosial, dan politik masyarakat di daerah Serang sepeninggal Nyi Ageng Serang yang sedang ikut bergabung dalam Perang Diponegoro.

Sesuai dengan tema dan tahun cerita, Panggah, memilih garap baru yang lebih kontemporer sehingga bisa diterima penonton dengan baik. Ia menilai kekuatan lain pentasnya adalah cerita sejarah yang detail.

Tak sekadar mengungkapkan tema umum tentang Nyi Ageng Serang, ia mencuplik sisi lain perjuangan pahlawan perempuan tersebut yang tak diketahui banyak orang.

Advertisement

“Tema yang saya angkat ini seperti menelusuri kembali artefak peninggalan sejarah yang tak banyak diceritakan pada kisah umum. Semoga ke depan ketoprak selalu menjadi alternatif pembelajaran yang baik. Sebagai sarana pembelajaran bahasa, dan penyampaian informasi,” harap Panggah.

Sekretaris panitia Festival Ketoprak Solo, Udin UPW mengatakan ada enam kelompok ketoprak yang mayoritas remaja dalam acara ketujuh tahun ini. Penyaji terbaik dimenangkan oleh Sanggar Seni Kemasan, Sanggar Amurba, dan Komunitas Seniman Remaja Gumregah.

Penghargaan lainnya yaitu juara umum, aktor terbaik, artistik terbaik, dan juara favorit juga diraih oleh Seniman Remaja Gumregah. Sedangkan artis terbaik dimenangkan oleh Amurba. Tim dewan juri yang terlibat dalam agenda tahunan ini ada tiga orang yaitu St Wiyono, Hanindawan, dan Bondan Nusantara.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif