Soloraya
Kamis, 6 Juli 2017 - 11:15 WIB

Keluarga Picu Maraknya Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perempuan muda korban kekerasan seksual. (winnipegsun.com)

Pihak kepolisian dan Pemkot Wonogiri berupaya menekan kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Solopos.com, WONOGIRI —  Pihak kepolisian mengaku kesulitan mendeteksi kejahatan moral berupa kekerasan seksual terhadap anak di Wonogiri karena pelakunya berasal dari lingkungan keluarga korban.

Advertisement

“Kasus kekerasan seksual terhadap anak dilakukan oleh orang tua korban dan orang-orang terdekat. Sehingga semua pihak harus bekerja sama dari pemerintah hingga Ketua RT/RW, guru, orang tua, dan pihak lain,” kata Kapolres Wonogiri, AKBP Muhammad Tora, seusai halalbihalal Polres Wonogiri di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (5/7/2017).

Sebagai informasi, kasus kekerasan perempuan dan anak di Wonogiri masuk zona merah dengan angka tertinggi ketiga di Jawa Tengah. Kekerasan seksual terhadap anak merupakan kasus yang mendominasi dengan pelaku dari lingkungan keluarga.

Lebih lanjut, Kapolres berharap agar Satuan Tugas (Satgas) Wonogiri Sayang Anak yang dibentuk pada Oktober 2016 lalu mampu menekan angka kekerasan terhadap anak, khususnya kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur.

Advertisement

“Satgas sayang anak ini berawal dari analisa data korban, pelaku, dan kejadian. Setelah dianalisa ternyata pelaku dan korban berada di satu lingkungan,” imbuh Muhammad Tora.

Berdasarkan data yang dihimpun 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif